Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Roy, Pertanyaannya soal Podium Merah Putih Tak Ada Tendensi Menyerang Siapa Pun

Kompas.com - 04/10/2016, 14:16 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, pertanyaannya terkait warna merah putih pada podium Presiden Joko Widodo saat upacara Hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2016) tidak memiliki tendensi untuk menyerang siapapun.

Roy menjelaskan, maksud dari pertanyaan yang diungkapkan melalui akun Twitter-nya itu, mempertanyakan aturan protokoler terkait penggunaan warna merah putih sebagai podium.

"Coba cek di tweet saya, saya tidak menyalahkan siapapun pejabatnya yang ada di situ. Saya hanya mempertanyakan protokolnya seperti apa," ujar Roy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/10/2016).

Menurut Roy, banyaknya pertanyaan yang muncul dari masyarakat atas podium tersebut memicu inisiatifnya untuk meneruskan melalui akun Twitter pribadinya.

(Baca: Roy Suryo: Soal Podium Merah Putih Jokowi, Tak Ada Salahnya Saya Bertanya...)

"Kenapa baru saya tanya sekarang? Karena memang baru ramai di mailing list. Saya hanya membantu warga masyarakat yang bertanya. Tidak ada tendensi apapun," kata dia.

Sebelumnya Roy mempertanyakan warna podium melalui akun Twitter-nya, @KRMTRoySuryo, Minggu (2/10/2016) malam.

 

(Baca: Istana Tegaskan Podium Merah Putih Jokowi Tidak Melanggar UU)

"Tweeps, Apa tidak ada yg mengkoreksi Podium Upacara ini? Dasar Merah Putih?" tulis mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Roy juga menyertakan tautan foto-foto Presiden Jokowi sedang dalam posisi hormat di atas podium berwarna merah dan putih.

Podium serupa ternyata juga sempat digunakan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhyono yang kini Ketua Umum Partai Demokrat dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di tempat yang sama pada tahun 2013.

Sementara itu, pihak Istana melalui Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan, warna merah putih tidak selalu bendera.

Oleh karena itu, tak masalah jika podium berwarna serupa bendera dan dijadikan sebagai pijakan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com