Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron: Fadli Zon Enggak Usah "Ngomong", Saya Pasti Mundur kalau…

Kompas.com - 27/09/2016, 08:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Golkar, Nusron Wahid, kesal dengan sikap Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu sebelumnya mengkritik langkah Nusron yang terlihat lebih sibuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahja Purnama di Pilkada DKI, daripada merampungkan tugasnya sebagai Kepala Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

“Apa kita ini orang bodoh yang enggak ngerti UU? Jadi enggak usah Fadli Zon atau siapa lagi ngomong gitu (mundur),” ungkap Nusron di sela-sela kegiatan Pertemuan Nasional I Legislatif-Eksekutif Partai Golkar 2016 di Jakarta, Senin (27/9/2016) malam.

Beberapa waktu lalu, Fadli menilai tindakan yang dilakukan Nusron merupakan hal yang tidak etis. Nusron seharusnya memilih tetap bertahan sebagai Kepala BNP2TKI atau mundur dan menjadi Ketua Tim Pemenangan Ahok.

(Baca: Fadli Zon: Nusron Wahid Digaji Pakai Uang Rakyat, Harus Fokus Urus TKI)

Menurut Nusron, sejak PDI Perjuangan bergabung sebagai salah satu partai pendukung Ahok-Djarot Saiful Hidayat di DKI Jakarta, susunan tim pemenangan akan kembali dikocok ulang.

Seperti diketahui, selain Golkar dan PDI Perjuangan, Ahok-Djarot itu juga didukung oleh Hanura dan Nasdem.

“Hari Rabu nanti kita akan bahas bersama, empat partai, bersama Pak Ahok dan Pak Djarot untuk menentukan strategi yang akan kita bangun, termasuk soal siapa ketua timnya, apakah ketua timya tetap saya atau diganti orang lain,” kata dia.

(Baca: Djarot Sebut Nusron Diganti, Ketua Tim Pemenangan Ahok Diisi Kader PDI-P)

Nusron pun tak mempersoalkan apabila nantinya ketua tim pemenangan Ahok-Djarot tak lagi di bawah kendalinya. Kendati demikian, ia memastikan akan mengundurkan diri sebagai Kepala BNP2TKI apabila terpilih sebagai ketua tim.

“Saya bersedia jadi ketua tim sukses secara resmi (apabila) saya mendapatkan izin dari Pak Jokowi untuk cuti atau untuk mundur dari BNP2TKI. Jadi enggak usah Fadli Zon ngomong, itu pasti akan saya lakukan kok. Wong ini UU,” ucap dia.

Kompas TV Apa Langkah PDI-P di Pilkada DKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com