Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Ungkap Kejahatan Satwa Ilegal Indonesia Peringkat Kedua di Dunia

Kompas.com - 20/09/2016, 16:22 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Purwadi Arianto mengatakan, kasus kejahatan satwa ilegal di Indonesia menempati peringkat kedua di dunia.

Hal itu diungkapkan setelah menjelaskan penangkapan lima orangutan pada Juli lalu.

"Kejahatan satwa ilegal ini menjadi peringkat kedua di dunia sehingga ini sudah wajar bahwa di Indonesia menjadi atensi tersendiri," kata Purwadi di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Menurut Purwadi, Indonesia memiliki keragaman hayati yang tinggi, yang menyebabkan tingginya kejahatan satwa ilegal. Indonesia, lanjut dia, memiliki 10 persen dari 25.000 jenis tumbuhan berbunga di dunia.

Selain itu, 12 persen mamalia di dunia berada di Indonesia dan 36 persen merupakan mamalia yang hanya ada di Indonesia.

Dalam kategori reptil, Indonesia memiliki 16 persen jenis reptil di dunia. Dari jenis burung di dunia, 17 persen berada di Indonesia.

"20 persen jenis ikan di dunia ada di Indonesia sehingga Indonesia jadi objek sekaligus subjek kejahatan satwa langka," ucap Purwadi.

Purwadi menyebutkan, perdagangan satwa yang dilindungi telah memiliki jaringan yang besar. Penjualan hewan itu telah merambah ke Eropa, Amerika, dan Australia.

Dalam temuan Bareskrim, Purwadi menjelaskan terdapat tiga modus penjualan satwa, yakni dijual secara konvensional, penjualan online, dan penyelundupan ke negara lain.

Purwadi menuturkan, dalam penjualan orangutan, para pelaku mengincar anak orangutan berusia sekitar 3-7 bulan. Anak orangutan diambil setelah induknya terlebih dahulu dibunuh.

"Kalau tidak dibunuh nanti mereka akan dikeroyok oleh kawanan orangutan. Maka mereka membunuh induknya. Ini merusak ekosistem," ujar Purwadi.

Selain dikenai Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, jaringan pelaku penjualan satwa dilindungi dapat dikenai UU Pencucian Uang.

Hari ini Bareskrim merilis dua pelaku kejahatan yang telah ditangkap ada Juli 2016 lalu. Dari dua orang tersangka, didapati lima orangutan yang siap untuk dijual.

Kompas TV Ahok Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Sumber Waras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com