Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pertanyakan Kekuatan Militer Negara-negara G-20 Memerangi Terorisme

Kompas.com - 05/09/2016, 20:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di depan para pemimpin negara G-20, Presiden Joko Widodo mempertanyakan, apakah penggunaan kekuatan militer masih ampuh dalam memerangi terorisme di belahan dunia.

Sebab, menurut Jokowi, cara terbaik menangani para kelompok peneror adalah dengan mengedepankan pendekatan pintar atau smart approach.

"Menyeimbangkan, baik soft power dengan pendekatan hard power," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (5/9/2016).

Apalagi, belakangan ini serangan teror di negara-negara G-20 semakin meningkat. Misalnya serangan di Perancis, Turki, dan Indonesia.

Jokowi menjelaskan, akar permasalahan terorisme harus dapat dituntaskan, yakni kemiskinan, ketimpangan sosial dan aksi marjinalisasi kelompok tertentu. Jika antarnegara dapat mengoptimalkan kerja sama satu sama lain mendorong smart approach, dia yakin penyebaran teror di dunia akan menurun.

Seiring dengan itu, Jokowi juga mengajak negara-negara G-20 untuk bekerja sama pula dalam bidang pertukaran informasi intelijen, khususnya terkait aliran dana kelompok teroris.

Selain soal teroris, dalam konferensi tingkat tinggi yang dilaksanakan di Hangzhou, China itu, Jokowi sekaligus mengangkat isu penting yang tengah dihadapi sejumlah negara yakni pengungsi.

Jokowi mendorong negara-negara G-20 turun tangan dalam hal penyediaan bantuan kemanusiaan.

"Pada saat yang sama, kita juga harus merenungkan penyebab dari banyaknya konflik yang mengakibatkan pengungsian masal ya. Dalam konteks ini, menyelesaikan akar permasalahannya adalah yang utama," ujar Jokowi.

Kompas TV Jokowi Hadiri Pertemuan G20 di Tiongkok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com