JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan akan mengundang budayawan dan seniman untuk masuk ke sekolah. Hal itu masuk dalam rancangan program kokurikuler yang kini dalam tahap pembahasan.
"Nanti budayawan daerah itu akan kami libatkan penuh dalam kegiatan kokurikuler. Kebudayaan daerah masuk," kata Muhadjir di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Muhadjir menuturkan akan mengefektifkan taman budaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Pelibatan taman budaya, kata dia, dalam rangka penguatan karakter siswa.
Menurut Muhadjir, budayawan dan seniman dapat langsung diundang ke sekolah. Selain itu, siswa juga dapat berkunjung ke taman budaya maupun ke museum.
"Pokoknya sumber daya di lingkungan sekolah kami anggap sebagai sumber belajar, termasuk seniman dan budayawan," ucap Muhadjir.
Muhadjir mencontohkan, seniman dan budayawan didorong untuk membuat cerita lokal yang dapat memberikan inspirasi bagi siswa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengundang para pekerja film untuk makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Para pekerja film memberikan sejumlah masukan kepada Kepala Negara untuk membangkitkan industri perfilman di Indonesia.
Salah satunya dengan memasukkan film ke dalam kurikulum atau ekstrakulikuler sekolah.
Pekerja film yang diundang Jokowi di antaranya sutradara seperti Hanung Bramantyo, Riri Riza dan Mira Lesmana. Ada pula artis peran seperti Ernest Prakasa dan Soleh Solihun.
"Film ini harusnya masuk di kurikulum, bahkan ada ekstrakurikulernya," kata Hanung Bramantyo usai pertemuan tertutup dengan Jokowi.
(baca: Usai Bertemu Pekerja Film, Jokowi Langsung Panggil Berkraf dan Mendikbud)
Hanung mengatakan, pendidikan film harus ditanamkan sejak dini sehingga anak-anak sekolah tertarik untuk menonton hingga menciptakan film. Industri film lama kelamaan akan berkembang pesat.
"Pendidikan itu tidak hanya berupa sekolah film, tapi bagaimana untuk memahami film, untuk melek film," tambah sutradara "Rudy Habibie" ini.