JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga besar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyatakan rasa duka cita atas meninggalnya mantan Menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono.
Ketua umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa sosok Adi Sasono merupakan seorang tokoh panutan di bidang kepemimpinan dan gerakan ekonomi kerakyatan yang gigih serta konsisten.
"Kita semua sebagai bangsa merasa kehilangan seorang tokoh panutan di bidang kepemimpinan dan gerakan ekonomi. Kita doakan yang terbaik untuk almarhum. Semoga husnul khotimah dan segala amal ibadahnya diterima oleh Allah Swt di tempat yang terbaik," ujar Jimly melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (13/8/2016).
Adi Sasono meninggal dunia pada Sabtu pukul 17.20 WIB di rumah sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Menurut salah satu pihak keluarga, Yudi, jenazah Adi Sasono akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu (14/8/2016) sekitar pukul 12.30 WIB.
"Tadi saya dapat pesan singkat dari istri Pak Adi. Katanya jenazah akan dimakamkan besok setelah dzuhur," ujar Yudi saat ditemui di rumah duka, Jl. Swakarya Bawah No.1, Jakarta Selatan.
(baca: Jenazah Adi Sasono Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Minggu)
Yudi menuturkan bahwa saat ini jenazah Adi Sasono masih berada di Rumah Sakit Mayapada dan diperkirakan akan tiba pukul 22.00 WIB.
Menurut dia, Adi Sasono sudah dirawat di RS Mayapada sejak Kamis (11/8/2016), tetapi dia belum bisa memastikan penyebab kematian.
Adi Sasono yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Februari 1943 (umur 73 tahun) adalah mantan Menteri Koperasi dan UKM pada era Kabinet Reformasi Pembangunan. Ia dikenal sebagai tokoh LSM dan berbagai aktivitas kemasyarakatan lainnya.
Ia juga merupakan tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan ICMI.
Selain itu, ia juga mendirikan Partai Merdeka yang menjadi peserta Pemilu 2004 di Indonesia. Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai tokoh Dewan koperasi Indonesia (DEKOPIN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.