BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Mahkamah Konstitusi

Di Bali, Bahasa Rusia Ada di Bundel Materi Kongres MK Se-Asia

Kompas.com - 11/08/2016, 17:45 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com –
Sudah jadi kelaziman, bahasa Inggris menjadi pengantar resmi dalam forum internasional. Namun, selalu ada perkecualian dalam setiap kelaziman, termasuk bahasa.

Kongres ke-3 Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis se-Asia (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions atau AACC), misalnya. Acara ini juga menempatkan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi.

“Bahasa Rusia memang sudah resmi menjadi bahasa kerja kedua pertemuan anggota AACC," kata Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, Rabu (10/8/2016).

Menurut Arief, keputusan soal bahasa resmi kedua ini diambil dalam Board of Members Meeting (BoMM) Kongres ke-3 AACC.

Sebelumnya, bahasa Rusia sudah muncul di alat bantu terjemahan di forum pembahasan kongres sejak agenda pembahasan pertama pada Selasa.

Setelah putusan BoMM pada Rabu, bahasa ini pun masuk dalam bundel materi tertulis kongres mulai Kamis (11/8/2016).

Bahasa Rusia diputuskan menjadi bahasa kerja kedua lantaran beberapa anggota AACC berasal dari negara pecahan Uni Soviet. Rata-rata mereka masih menggunakan bahasa Rusia, baik sebagai bahasa pengantar pertama maupun kedua.

Meski demikian, BoMM Kongres ke-3 AACC menetapkan pula sejumlah batasan mengenai penggunaan bahasa Rusia. Bahasa ini dipastikan tetap tidak dipakai untuk dokumen resmi dan korespondensi antar-anggota AACC.

Fasilitas translasi

Lagi-lagi sudah lazimnya pertemuan internasional, ada fasilitas translasi yang disediakan panitia untuk para peserta dari beragam negara. Namun, kongres ini benar-benar berupaya memastikan seluruh peserta mendapat layanan translasi senyaman mungkin.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Daftar channel dalam alat bantu penerjemahan untuk delegasi negara anggota Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis se-Asia (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions atau AACC) saat Kongres ke-3 AACC di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/8/2016).

Pada agenda pertama pembahasan, Selasa, di alat bantu dengar translasi hanya ada tiga channel. Saat itu, channel 1 receiver adalah untuk untuk terjemahan bahasa Indonesia, channel 2 untuk bahasa Inggris, dan channel 3 untuk mendengarkan bahasa Rusia.

Bersama dengan putusan tentang bahasa Rusia sebagai bahasa kerja kedua, fasilitas translasi di Kongres ke-3 AACC pun bertambah.

Pada Rabu, jalur komunikasi terjemahan tersebut sudah bertambah menjadi 6 channel. Ada tambahan fasilitas terjemahan untuk bahasa Spanyol, Perancis, dan Arab.

“Mudah-mudahan bisa dijadikan contoh. Jadi jika nanti ada pertemuan BoMM di negara lain, fasilitas translate yang sekiranya bisa memudahkan komunikasi antar-anggota bisa disediakan,” harap Arief.  

Kongres ke-3 AACC berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Agustus 2016. Sejumlah keputusan telah dibuat.

Selain soal bahasa Rusia, BoMM juga memutuskan Jakarta di Indonesia menjadi sekretariat tetap AACC bersama Seoul di Korea Selatan.

Pada Kamis, Presiden Joko Widodo hadir pula memberikan sambutan di depan para peserta kongres. (Baca: Di Kongres se-Asia, Presiden Jokowi Tegaskan Mandat MK Kawal Hak Warga Negara).

Laporan mengenai perjalanan kongres ini dapat disimak dalam liputan khusus Melindungi Hak Konstitusional Warga Negara di Kompas.com.


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com