JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyambut baik inisiatif Dewan Pimpinan Daerah PKB DKI Jakarta yang memutuskan bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Daniel Johan mengatakan, usai koalisi terbentuk, pihaknya menunggu keseriusan PDI Perjuangan dalam mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kalau dari PKB kami menunggu keseriusan PDI-P untuk mencalonkan Risma," tutur Daniel saat dihubungi, Rabu (10/8/2016).
Adapun mengenai pernyataan Politisi Partai Golkar Nusron Wahid yang memperkirakan bahwa koalisi kekeluargaan tak akan bertahan lama karena dibentuk hanya berlandaskan emosi, Daniel membantah.
Menurut dia, pembentukan Koalisi Kekeluargaan berlandaskan kehendak bersama. Namun, ia tak menjamin koalisi tersebut tak dapat pecah.
Terutama jika calon gubernur yang diusung PDI-P nantinya tak disepakati partai anggota koalisi lainnya.
Enam partai lainnya akan menunggu hingga satu minggu sebelum jadwal pendaftaran kepala daerah ditutup.
"Artinya partai lain tidak akan menunggu PDI-P. Akan melakukan komunikasi politik," tutur Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.
(Baca juga: PDI-P Berusaha Bentuk Koalisi Besar pada Pilkada DKI)
Tujuh partai politik membuat gebrakan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Senin (8/8/2016) kemarin. Mereka menyepakati untuk membentuk "Koalisi Kekeluargaan".
Tujuh partai politik itu adalah PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB dan PAN. Koalisi itu diakui didasari oleh persamaan persepsi terkait pemimpin Jakarta di masa mendatang dan sepakat tak lagi mendukung bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Bambang DH menuturkan ada tujuh kriteria pemimpin Jakarta menurut Koalisi Kekeluargaan.
(Baca: Samakan Persepsi, Ini Tujuh Kriteria Pemimpin Jakarta Menurut "Koalisi Kekeluargaan")
Tujuh kriteria itu, yakni arif, bijaksana, beradab, santun, beretika, bersih dan cerdas. Kriteria itu merupakan usulan dari setiap partai politik dalam pertemuan di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016) kemarin.
"Tidak bicara orang per orang tapi kami berhasil formulasikan kriteria, seperti apa pemimpin Jakarta yang akan diperjuangakan untuk dipilih warga Jakarta," kata Bambang.