Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakit Terbalik di Penjaringan, Satu Orang Tewas

Kompas.com - 31/07/2016, 16:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rakit penyeberangan dari Pasar Ikan, Penjaringan ke Kampung Luar Batang, terbalik, Minggu (31/7/2016). Seorang tewas dalam insiden tersebut.

Kapolsek Penjaringan Komisaris Bismo Teguh mengungkapkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Sebanyak 15 orang warga Pasar Ikan hendak menyeberang menggunakan rakit milik Yanto.

Hari ini, rakit tersebut dikendalikan Fredy. Rakit dijadikan fasilitas penyeberangan setelah jembatan penghubung antara Pasar Ikan dan Luar Batang direnovasi.  

Bismo mengatakan, perahu rakit itu kelebihan beban muatan. Dari ukurannya, rakit tersebut hanya bisa menampung 10 orang. Tapi saat insiden itu terjadi, sebanyak 15 orang berada di atas rakit itu.

Menurut Bismo, pada pagi tadi memang banyak warga yang menuju ke Masjid Luar Batang lantaran ada kegiatan. 

Akibat kapasitas yang melebihi batas, kapal terbalik dan menyebabkan seluruh penumpang terjatuh ke air. "Di Masjid Luar Batang ada kegiatan, sehingga penumpang menjadi 15 orang. Karena melebih kapasitas akhirnya terbalik," ujar Bismo.

Akibat kejadian itu, satu orang warga yang saat ini masih diselidiki identitasnya tewas tenggelam. Sedangkan 14 warga lainnya selamat. Namun dari ke 14 warga tersebut, empat orang segera dilarikan ke Rumah Sakit Atmajaya yaitu, Suleman (65), Nurhayati (52), Kusnul Fauziah (6), dan dan seorang bayi 8 bulan bernama M Ampibi.

Ciri-ciri korban meninggal adalah laki-lai berumur sekitar 55 tahun dengan tinggi 179 centimeter, berambut putih dan menggunakan kemeja batik serta celana panjang berwarna hitam.

Bismo mengatakan, warga yang menarik perahu itu, Fredy kini telah diamankan Polsek Penjaringan untuk dimintai keterangan.

"Korban selamat yang lain langsung mengikuti Haul Akbar di Masjid Luar Batang, sedangkan Fredy diamankan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," ujar Bismo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com