Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panja RUU Pertembakauan Klaim Tak Ada Petani Tembakau yang Dirugikan

Kompas.com - 25/07/2016, 22:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Kerja RUU Pertembakauan Firman Soebagyo mengklaim, para petani tembakau menginginkan RUU Pertembakauan segera disahkan.

Ia mengatakan, RUU tersebut justru akan menguntungkan petani tembakau, bukan industri rokok.

"(Mereka) hanya bilang tembakau tidak bisa membawa asas manfaat, petani menderita. Di mana menderita? Temanggung? Kami datangi. Temanggung, NTB, Jawa Timur. Enggak ada yang mengatakan begitu," ujar Firman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Menurut Firman, petani tembakau selama ini dirugikan akibat pungutan cukai yang mencapai Rp 157 triliun.

Dari angka itu, mereka hanya mendapatkan bagi hasil sekitar Rp 1 triliun. Angka tersebut masih dibagi ke seluruh wilayah kabupaten yang memproduksi tembakau.

"Kan jatuhnya kecil. Itu tidak memenuhi rasa keadilan," kata dia.

Kondisi diperburuk dengan keran impor pemerintah yang dinilai terlalu luas. Jika 60 persen impor tembakau dibuka, maka mayoritas untuk industri rokok putih sehingga petani tembakau akan dirugikan.

Rokok kretek, kata Firman, tergeser oleh rokok putih yang tak mengunakan bahan baku dalam negeri dan dibuat menggunakan teknologi modern.

"Sehingga buat apa ada industri tumbuh berkembang tapi bahan bakunya impor? Tenaga kerja tidak terserap. Ini tidak boleh," kata dia.

Ia berharap, UU ini dapat terealisasi dan bisa menguntungkan para petani tembakau.

"Insya Allah. Kami sudah turun ke lapangan. Semua pihak sudah kami akomodir. Kesehatan kami perhatikan," ujar Firman.

Adapun RUU tersebut rencananya akan dibawa ke rapat paripurna pada 28 Juli untuk ditetapkan menjadi inisiatif DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com