Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Sangat Menginginkan Budi Waseso Jadi Calon Gubernur DKI

Kompas.com - 25/07/2016, 18:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan sangat menginginkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Polisi Budi Waseso maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017.

"PKB sangat menginginkan Pak Budi Waseso maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta, karena mayoritas konstituen PKB di Jakarta menginginkan dia," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas dalam acara syukuran Harlah ke-18 PKB di Jakarta, Senin (25/7/2016), seperti dikutip Antara.

Hasbiallah mengatakan, sosok Budi Waseso yang terbukti memiliki ketegasan dalam memimpin, menjadi modal besar untuk bisa berkompetisi dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

(Baca: Budi Waseso dan Peluangnya Jadi Cagub DKI dari Partai Gerindra)

Menurut dia, sejauh ini DPP PKB sudah menjalin komunikasi dengan Budi Waseso ihwal tawaran maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

"Komunikasi dilakukan langsung oleh DPP PKB karena pak Budi Waseso tidak melakukan pendaftaran ke DPW PKB. Kenapa pak Budi Waseso, karena untuk melawan 'incumbent' butuh orang tegas," jelas Hasbiallah.

Ia menambahkan, meskipun keinginan PKB mendukung Budi Waseso dalam pilkada DKI Jakarta 2017 sangat kuat, hingga saat ini seluruh calon gubernur masih memiliki peluang yang sama untuk memperoleh dukungan PKB.

(baca: PPP Dekati Risma, Buwas, dan Ridwan Kamil untuk jadi Cagub DKI)

PKB, kata dia, selalu akan meminta restu dari para ulama NU sebelum menentukan dukungannya.

"PKB tidak mungkin berjalan tanpa restu kiai NU. Terbukti dalam Pilpres 2014 semua kader PKB solid mendukung pak Jokowi karena ada restu ulama," kata dia.

Selain PKB, Budi juga dilirih Partai Gerindra dan PPP. Namun, Budi mengaku menolak diusung menjadi calon gubernur DKI.

 

"Saya itu bukan orang politik," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

(baca: Tolak Diusung Jadi Lawan Ahok, Budi Waseso Mengaku Bukan Orang Politik)

Menurut pria yang akrab disapa Buwas itu, sebuah partai politik tidak dapat asal-asalan menunjuk seseorang untuk diusung menjadi kepala daerah. Terlebih lagi, Buwas merasa tidak berkompeten menjadi kepala daerah.

"Orang kan tidak boleh asal-asalan. Ditunjuk kalau saya tidak ada kompetensi di situ ya tidak mungkin," ujar Buwas.

Lagi pula, mantan Kepala Bareskrim itu mengaku hingga saat ini belum ada seorang pun dari Partai Gerindra yang mendekatinya atau setidaknya berkomunikasi dengan dengan dirinya soal rencana itu.

Meski demikian, ia menganggap langkah Partai Gerindra merupakan hal yang dapat ia terima. Sebuah partai politik boleh saja mengusung siapa pun menjadi kepala daerah.

Kompas TV Komjen Budi Mengaku Tidak Buat Gaduh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com