JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia selama ini dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk yang memeluk agama Islam terbesar di dunia.
Namun, Kalla menilai, keunggulan dari sisi kuantitas kurang berarti jika tidak didukung dengan keunggulan kualitas.
"Selalu saya katakan, bahwa bangsa, umat yang besar harus mempunyai peranan di semua bidang," kata Kalla saat membuka Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).
Ia menuturkan, tidak sedikit umat Islam yang saat ini memiliki peranan penting di kancah perpolitikan maupun di sektor pemerintahan.
Kendati demikian, sektor lain seperti ekonomi, keilmiahan, atau keilmuwan masih belum banyak yang dikuasai.
Ia mencontohkan, jika memasuki sebuah toko buku, maka tidak sulit menemukan karya tulis yang menjelaskan mengenai soal keislaman. Namun, mayoritas buku yang ditemukan merupakan buku terjemahan.
"Lalu, apabila kita bicara tentang ekonomi, pengusaha besar, saya selalu katakan apabila ada 100 orang kaya di Indonesia, 90 persen diyakini bukan umat Islam," tutur Kalla.
"Hanya diyakini paling tinggi 10 persen umat. Tapi apabila ada 100 orang miskin, mungkin 90 persen umat," ujarnya.
Ia menambahkan, organisasi Islam di Indonesia saat ini memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas umat.
Ia berharap, ormas Islam tak hanya menjadi ormas yang bergerak di bidang sosial, namun juga berperan dalam mendorong peningkatan profesionalitas umat Islam dalam bekerja.