Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Pantau 288 Titik Api di Sumatera dan Kalimantan

Kompas.com - 03/07/2016, 18:04 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memantau terjadinya peningkatan jumlah titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan.

Titik panas itu terpantau melalui satelit Modis yang menggunakan sensor Terra Aqua dari NASA.

Berdasarkan pantauan, terdeteksi ada 288 titik api dengan tingkat kepercayaan sedang, yakni 30 - 79 persen dan tinggi lebih dari 80 persen pada Minggu, (3/7/2016), pukul 06.00 WIB.

"Dari 288 hotspot tersebut 245 hotspot di Sumatera dan 43 hotspot di Kalimantan. Sebagian besar hotspot tersebut disengaja atau dibakar," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Minggu (3/7/2016).

Ia mengatakan, pada tingkat kepercayaan sedang, atau lebih dari 30 persen, di Sumatera terdapat 245 hotspot tersebar di sejumlah wilayah.

"Di Aceh 29, Sumatera Utara 112,  Sumbar 47, Riau 26, Bengkulu 15, Jambi 10, Lampung 2, dan Sumsel 4. Di Riau hotspot terdapat di Kampar 1, Pelalawan 2, Rohil 8, Dumai 1, Kuansing 1 dan Inhu 1," kata Sutopo.

Mengantisipasi meluasnya titik api, Satgas Terpadu Siaga Karhutla di Riau terus berupaya melakukan pemadaman. BNPB, kata Sutopo, menempatkan 2 helikopter water bombing jenis MI-8 dan MI-171, serta 2 pesawat Air Tractor water bombing.

"Setiap hari heli dan pesawat tersebut memadamkan api dari udara," tutur dia.

Selain itu, satgas darat dari TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, BPBD, Masyarakat Peduli Api dan karyawan perusahaan memadamkan api dari darat.

Sutopo mengatakan, berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara, di wilayah Lido, Kabupaten Rokan Hilir, sudah mencapai level sedang hingga tidak sehat. Kepulan asap banyak ditemukan di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir.

Menurut Sutopo, kepulan asap itu disebabkan aktifitas warga dari luar Rohil. Saat ini petugas pemadaman di Desa Sungai Solok, Kuala Kampar, Kabupaten Kampar masih berupaya memadamkan api di lahan seluas 9 hektar.

Selain itu, kata dia, di Desa Kapau, Kerumutan, juga terjadi kebakaran lahan seluas 1,5 hektare.

Tidak hanya di beberapa wilayah tersebut, petugas juga masih berupaya memadamkan api di Taman Nasional Tesso Nelo, Desa Sungai Solok, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

"Di wilayah Kabulaten Lima Puluh Koto, Provinsi Sumbar, lokasi terbakar sulit dijangkau dan sudah terbakar 2 hari," kata dia.

Hingga kemarin, lanjut Sutopo, sejumlah lahan yang terbakar sudah berhasil dipadamkan oleh petugas. Di antaranya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com