Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan JK, Saldi Isra "Sentil" Pemerintah Pilih Kasih ke Universitas Luar Jawa

Kompas.com - 30/06/2016, 21:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan dan peningkatan mutu universitas-universitas yang berada di luar Pulau Jawa.

Jika pemerintah ingin kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik, seharusnya keseimbangan pembangunan itu harus dijaga.

Hal itu disampaikan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Saldi Isra, saat menghadiri kegiatan buka puasa yang digelar Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Perhimpunan Sumando di Istana Wapres, Kamis (30/6/2016).

Menurut Saldi, mayoritas universitas yang ada di Pulau Jawa merupakan universitas besar yang sudah cukup memiliki nama.

"Kalau soal pendidikan, pemerintah pusat itu memang terlalu pro dengan Pulau Jawa sebetulnya, Pak Wapres. Coba bandingkan apa keluhan rektor saya, misalnya, kalau ada pembagian dana yang dialokasikan untuk universitas selalu saja yang jadi prioritas itu ITB, UI, UGM, dan IPB," kata Saldi.

"Itu namanya memperbesar yang sudah besar. Kalau mau memperbaiki keadaan ini, menurut saya harus mulai dibalik paling tidak dijaga keseimbangannya," kata dia.

Ia mencontohkan, Universitas Andalas merupakan institusi pendidikan tinggi di luar Jawa yang mendapat predikat A dari pemerintah. Kendati demikian, kondisi bangunan yang ada di universitas tersebut cukup memprihatinkan.

"Gedung yang bekas gempa 2009 masih bocor hingga hari ini. Di fakultas hukum tempat saya mengajar, sebagian besar gedung kami itu kalau mengajar airnya sulit ditutup," ujar dia.

Pihak universitas selama ini telah berupaya mendatangkan ahli untuk menutup celah kebocoran yang ada. Namun, upaya tersebut dinilai percuma apabila gempa kembali terjadi.

Saldi pun membandingkan dengan Fakultas Hukum UGM yang mendapat bantuan dari pemerintah untuk membangun gedung senilai Rp 300 miliar tahun ini.

"Nah, saya bertanya, saya ini kan enggak kalah-kalah amat sama orang-orang UGM ini, untuk konteks Fakultas Hukum, tetapi kok ndak ada yang memikirkan ya?" ujar dia.

Ia menambahkan, universitas yang ada di luar Pulau Jawa saat ini masih belum bisa menerapkan sistem penerimaan mahasiswa nonreguler dengan biaya tinggi layaknya universitas yang ada di Pulau Jawa.

"Jadi, tolonglah universitas-universitas di luar Pulau Jawa itu harus dipikirkan juga anggarannya yang cukup," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com