Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi di Hari Ulang Tahunnya...

Kompas.com - 21/06/2016, 18:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Presiden Joko Widodo hari ulang tahunnya yang ke-55 pada 21 Juni ini bukan hari istimewa.

Tak ada pesta yang dihadiri pejabat tinggi dan kerabat, tak ada syukuran atau sekadar potong tumpeng. Ia hanya mengisi hari ulang tahunnya dengan 'kerja, kerja, kerja'.

Dari Istana Bogor, Jokowi sudah berkegiatan sejak pagi. Jokowi "merayakan" hari kelahirannya dengan blusukan ke lima titik di Bogor, Depok dan Jakarta.

(Baca: JK: Selamat Ulang Tahun, Pak Presiden Jokowi)

Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi jadi yang pertama dikunjungi Jokowi. Kunjungan kedua ke feedloter atau penggemukkan sapi di Bogor. Setelah itu, Kepala Negara meninjau Tol Cimanggis-Cibitung dan Tol Antasari-Depok.

Jokowi kemudian mengakhiri rangkaian blusukannya tersebut di proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Bagi wartawan, agenda Presiden hari ini 'istimewa' ketimbang hari ulang tahun Presiden lantaran demikian padatnya.

Senyum Datar

Jokowi pun nampak tidak terlalu suka diberikan ucapan selamat ulang tahun. Ketika berada di feedloter, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, salah seorang jurnalis sempat menyampaikan selamat ulang tahun kepada Jokowi.

(Baca: Presiden Jokowi Ulang Tahun, #HBDJokowi55 Trending di Twitter)

Namun, Jokowi malah bertanya balik. "Siapa yang ulang tahun?" Ia senyum dan berlalu. Ketika meninjau proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu di Pangkalan Jati, Duren Sawit, Jakarta Timur, ada jurnalis lain yang mengucapkan selamat ulang tahun ke Jokowi.

Kali ini, ia tidak menjawab. Ia hanya tersenyum datar sambil berlalu. Bisik-bisik staf Istana Kepresidenan terdengar wartawan. 

Sang Kepala Negara memang tidak terlalu mementingkan betapa istimewanya hari ulang tahun. Yang ia pentingkan, hanya "kerja, kerja, kerja". 

Kompas TV Ucapan Ultah dari JK & Ahok untuk Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com