JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan partainya tak akan mendukung Basuki Tjahaja Purnama untuk kembali maju ke Pilgub DKI Jakarta 2017.
Muzani kembali mengungkit jasa Gerindra pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, Gerindra mengusung dan memperjuangkan kemenangan Ahok sebagai Wakil Gubernur bersama pasangannya, Joko Widodo.
"Ahok (dulu) itu bukan siapa-siapa. Kami calonkan, perjuangkan. Pada saat itu Jokowi belum kenal Ahok, sejarahnya seperti itu. Akhirnya kami paksakan dan perjuangkan. Akhirnya terpilih," kata Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ia menilai, kinerja Ahok sebagai Wakil Gubernur saat itu mengecewakan dan tak bisa melindungi rakyat kecil di Jakarta.
Saat kampanye, ia dan Jokowi menjanjikan agar tak menggunakan Satpol PP dalam melakukan penertiban supaya tak menakut-nakuti rakyat.
Namun, yang terjadi, keduanya justru menggunakan kekuatan Satpol PP bersama dengan TNI untuk melakukan penggusuran.
"Kepada rakyat kecil dia sangat tidak memproteksi dan memberi perlindungan," kata Ketua Fraksi Gerindra itu.
Saat ditanya mengenai calon yang akan diusung Gerindra, Muzani enggan mengungkapkan lebih lanjut.
"Pada akhirnya akan kami umumkan," kata dia.
Ahok akan bertemu dengan tiga partai pendukungnya, yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura untuk membicarakan langkah selanjutnya terkait pencalonannya sebagai Gubernur dalam Pilkada DKI 2017.
Pertemuan ini menyusul berhasilnya "Teman Ahok" dalam mengumpulkan 1 juta data KTP pendukung Ahok.
"Habis ini mungkin dengan 3 partai, kita akan ketemu nih untuk berembuk," ujar Ahok di Markas Teman Ahok, di Graha Pejaten, Minggu (19/6/2016).