Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuding "Teman Ahok" Tanpa Bukti, Junimart Dinilai Hanya Klaim

Kompas.com - 17/06/2016, 11:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P, Junimart Girsang, diminta segera membeberkan bukti pernyataannya terkait aliran dana dari pengembang reklamasi di Pantai Jakarta Utara kepada kelompok relawan "Teman Ahok" senilai Rp 30 miliar.

"Kalau baru pernyataan kan menurut saya klaim dan selama belum terbukti masih akan terus menjadi polemik. Junimart menurut saya sudah pasti harus membuktikan pernyataannya tersebut," kata pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Idil Akbar, saat dihubungi, Jumat (17/6/2016).

Idil menyarankan Junimart segera membuka bukti-bukti tersebut ke publik karena pernyataannya soal tudingan Ahok itu sudah menjadi pemberitaan luas di media sosial.

Kalaupun enggan membuka data yang dimilikinya ke publik, Junimart setidaknya harus menyerahkan bukti-bukti itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

(Baca: Junimart: Kami Dapat Info, Ada Dana Rp 30 Miliar dari Pengembang Reklamasi untuk "Teman Ahok")

"Bahkan, satu lagi menurut saya harus juga dikonfrontasi dengan perusahaan pengembang reklamasi agar jelas duduk perkaranya. Selain KPK, kepolisian menurut saya juga perlu dilibatkan," kata Idil.

Idil sendiri melihat tidak ada arah PDI-P membuat strategi memecah Ahok dan Teman Ahok sebagai motif di balik pernyataan Junimart tersebut. Dia menilai langkah Junimart yang bicara soal aliran dana ke Teman Ahok adalah sikap pribadi.

"Ini personal saja menurut saya bahkan dengan 'menghilangnya' Junimart setelah mengeluarkan pernyataan tersebut dugaan saya dia justru ditegur Ketum PDI-P agar tidak meneruskan polemik tersebut," kata dia.

(Baca: KPK Selidiki Aliran Dana Rp 30 M dari Pengembang Reklamasi ke "Teman Ahok")

Junimart Girsang sebelumnya menyebutkan, ada aliran dana sebesar Rp 30 miliar yang mengalir ke Teman Ahok dari perusahaan pengembang reklamasi di Pantai Utara, Jakarta.

Pernyataan tersebut disampaikan Junimart dalam rapat kerja Komisi III dan Komisi Pemberantasan Korupsi di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

"Kami dapat info ada dana pengembang reklamasi sebesar Rp 30 miliar untuk Teman Ahok. Dana tersebut disalurkan lewat Sunny dan Cyrus," kata Junimart di ruang rapat Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu siang.

"Salah satu orangnya Cyrus. Kan dipecat. Kami bilang ke KPK biar ini berkembang," lanjut dia.

(Baca: Dituding Terima Rp 30 Miliar, "Teman Ahok" Siap Buka Data Keuangan)

Junimart mengaku memiliki dokumen terkait informasi tersebut. Namun, ia enggan menyebutkan dari mana informasi tersebut didapatkannya.

Baik Teman Ahok maupun pihak Cyrus membantah pernyataan Junimart. Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widiastono, menyatakan, sumber keuangan mereka selama ini hanya berasal dari penjualan merchandise. Teman Ahok siap membuka data keuangan mereka selama ini.

Adapun pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, menantang anggota Komisi III DPR RI, Junimart Girsang, membuktikan tuduhannya. Dia menilai pernyataan Junimart itu merupakan bentuk kepanikan PDI-P terhadap Teman Ahok.

"Orang kalap saja kali tuh. Masa orang bisa ngomong seenaknya kayak begitu terus KPK bisa langsung bergerak sih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com