Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Kementerian/Lembaga Raih WTP dari BPK

Kompas.com - 02/06/2016, 11:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Auditorat Keuangan Negara (AKN) I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merampungkan pemeriksaan keuangan 19 kementerian/lembaga.

Hasil pemeriksaan laporan keuangan tersebut diserahkan secara resmi ke 19 kementerian/lembaga itu, Kamis (2/6/2016). Acara digelar di Auditorium Pusdiklat BPK di Kalibata, Jakarta Selatan.

"Dari 19 kementerian/lembaga yang diperiksa, 14 entitas meraih predikat WTP, 4 entitas meraih WDP dan 1 yang disclaimer," ujar Anggota I BPK Agung Firman Sampurna usai acara.

Meski demikian, Agung mengatakan, BPK tak diperbolehkan mengeluarkan pernyataan soal kementerian/lembaga mana saja yang meraih predikat-predikat tersebut. Hal itu merupakan kode etik.

"Itu kebijakan kami untuk tak menyampaikan. Ini untuk menjaga perasaan entitas yang ada. Tapi masyarakat bisa baca sendiri di dalam laporan hasil pemeriksaan yang kami telah berikan ke mereka," ujar Agung.

Di akhir acara, kementerian/lembaga yang meraih predikat WTP dipersilahkan untuk memberikan official statement.

Di antaranya adalah Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Intelijen Negara, Badan Narkotika Nasional, Kementerian Luar Negeri dan Lembaga Sandi Negara.

Agung menjelaskan, BPK mengerahkan 300 akuntan untuk mengaudit laporan keuangan 19 kementerian/lembaga tahun 2015 itu.

Dia mengatakan, ada temuan mengenai kelemahan sistem pengendalian internal pada kementerian/lembaga.

Kelemahan itu antara lain, penerimaan negara bukan pajak yang belum dikelola dengan baik, pertanggungjawaban belanja tidak lengkap, pengelolaan persediaan masih lemah dan pengelolaan aset tetap belum memadai.

"Namun, BPK telah memberikan rekomendasi. Kami apresiasi kementerian/lembaga yang berupaya menindaklanjuti temuan itu. Dengan begitu diharapkan ada perbaikan di dalam pengelolaan keuangan negara sesuai prinsip akuntabilitas dan transparansi," ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com