BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap Pancasila tidak hanya jadi wacana, melainkan dapat diimplentasikan ke dalam program nyata.
Di Bandung, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengimplementasikan Pancasila ke dalam beberapa program-programnya.
"Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa kami implementasikan dengan program penguatan kesalehan di masyarakat, mengaji untuk anak-anak," ujar Emil di Gedung Perpustakaan Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/5/2016).
"Jadi Maghrib itu anak-anak mengaji, masuk ke Masjid bagi yang muslim. Bukan keluyuran di jalan, main Warnet yang enggak jelas atau nongkrong di gang yang enggak produktif," lanjut dia.
Selain itu, Pemerintah Kota Bandung baru saja menerbitkan program pembayaran zakat via online. Program itu, menurut Emil, merupakan penggabungan dari sila pertama dan kelima.
Adapun, sila keempat Pancasila diterjemahkan Emil ke dalam mengakomodasi aspirasi rakyat Bandung. Sejak menjabat Wali Kota, Emil telah mendirikan 10 kelompok masyarakat. Mereka mewakili dari berbagai unsur yang bertujuan membangun Kota Bandung.
"Ada dewan kebudayaan. Isinya budayawan semua dengan ide-ide luar biasa. Ada dewan pendidikan. Ini bagi anak orang-orang Bandung yang peduli pendidikan. Ada juga tim ahli bangunan. Ini para insinyur. Ada dewan smart city, orang-orang 'gigs', 'nerd', pinter-pinter untuk mengonsepkan tata kota di Bandung. Bagi saya inilah penerjemahan sila keempat," ujar Emil.
Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diimplementasikan ke dalam program kredit tanpa agunan. Sejak program tersebut, pemerintah kota telah menyalurkan kredit kepada 9.000 penerima.
"Dan semuanya bayar tepat waktu. Orang miskin itu tidak suka ngemplang. Semuanya lunas di bulan kesembilan atau kesepuluh," ujar Emil.