JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin harga komoditas pangan turun jelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden telah memanggil sejumlah menteri terkait hal itu. Antara lain, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Didampingi Wakil Presiden (Jusuf Kalla) juga ya. Intinya, Presiden minta untuk harga-harga komoditas, kalau dulu sebelum Lebaran mengalami kenaikan, maka kali ini hal yang sudah jadi kebiasaan itu diturunkan," ujar Pramono di Kompleks Halim Perdanakusuma, Kamis (26/5/2016).
Khusus untuk komoditas daging sapi, bahkan Presiden secara spesifik menyebut harga maksimal, yakni Rp 80.000 per kilogram. (baca: Jokowi Tak Mau Tahu, Menteri Harus Turunkan Harga Daging di Bawah Rp 80.000)
Pramono melanjutkan, salah satu cara agar penurunan harga pangan terealisasi adalah dengan cara impor.
Dengan impor, pemerintah yakin tidak ada spekulan bermain sehingga harga komoditas pangan menjadi turun.
Di Istana, Selasa (24/5/2016), Darmin mengatakan, pemerintah telah menyetujui untuk impor daging sapi dari Australia. Pengadaan impor daging sapi itu dilakukan oleh Bulog dan PT Berdikari.
"Mestinya (daging sapi impor) sudah masuk sebelum puasa," kata Darmin.
Darmin mengakui, harga daging saat ini rata-rata Rp 113.000 per kilogram. Dia yakin harga tersebut bisa turun menjadi Rp 80.000 hingga Rp 85.000 per kilogram jika daging impor sudah masuk.