Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Harus Perbaiki Hubungan dengan Ahok jika Serius Mengusungnya pada Pilgub 2017

Kompas.com - 24/05/2016, 12:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Poltracking Institute Hanta Yuda menilai, keretakan hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sangat mungkin untuk diselesaikan.

Hubungan Basuki alias Ahok dengan PDI-P tak seharmonis sebelumnya setelah ia memutuskan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen.

Komunitas Teman Ahok menjadi basis pendukung Ahok. Upayanya ini dianggap PDI-P sebagai bentuk deparpolisasi.

(Baca: Peluang PDI-P Usung Ahok Dinilai Cukup Besar)

Hanta mengatakan, PDI-P harus memperbaiki hubungannya dengan Ahok jika serius mengusungnya dalam Pilgub DKI 2017.

"Menurut saya, keretakan hubungan antara PDI-P dengan Ahok bisa selesai karena Megawati (Soekarnoputri) selaku Ketua Umum PDI-P tidak memiliki sentimen yang tinggi kepada Ahok," ujar Hanta saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/5/2016).

Hanta mengatakan, sentimen Megawati terhadap Ahok berbeda dengan sentimen terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau sama SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Megawati sudah benar-benar susah peluangnya untuk menjalin komunikasi karena keduanya untuk diajak bertemu pun hampir tak mungkin. Tapi kalau dengan Ahok beda. Megawati masih bisa menerima Ahok karena sentimennya beda," lanjut Hanta.

Selama ini, kata Hanta, baik PDI-P maupun Ahok menyadari nilai pentingnya masing-masing. Hal ini membuat komunikasi di antara keduanya dengan sendirinya terbangun.

"Jika PDI-P masih menggunakan kalkulasi politik realistisnya, mereka tak bisa terlalu keras mengkritik Ahok karena bagaimanapun juga mereka ikut mengusung Ahok di Pilgub DKI 2012. Kalau mereka terlalu keras mengkritik Ahok malah jadi preseden buruk bagi mereka," papar Hanta.

Ahok, dalam beberapa pernyataannya, mengatakan, meski maju lewat jalur perseorangan, dia yakin partai politik tidak bisa menjegalnya.

Ia mengaku sudah terbiasa berselisih paham dengan partai politik dan dia tetap bisa menjalankan pemerintahan dengan baik.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menanggapi pernyataan Ahok tersebut sebagai upaya deparpolisasi.

Indikator itu, kata dia, adanya upaya untuk meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah.

Hal ini disampaikan Prasetio dalam menanggapi langkah relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, "Teman Ahok".

Menurut Prasetio, PDI-P akan melawan upaya deparpolisasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com