JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti membenarkan bahwa dua orang tak dikenal yang tewas dalam baku tembak di Poso, Minggu (15/5/2016), merupakan anggota kelompok teroris Santoso.
Namun, belum diketahui identitas kedua orang itu.
"Kemarin terjadi kontak tembak kepada pasukan operasi tim TNI-Polri melakukan kontak tembak terhadap dua kelompok Santoso. Dan ini masih dilakukan identifikasi siapa orang itu," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/5/2016).
Badrodin mengatakan, kedua orang itu tidak membawa tanda identitas saat terjadi baku tembak, sehingga butuh waktu untuk mengidentifikaainya.
Namun, diyakini bahwa keduanya merupakan anak buah Santoso karena penembakan terjadi di wilayah persembunyiannya.
Dengan tewasnya dua anggota kelompok Santoso, maka jumlah personel kelompok teror itu kian berkurang.
"Tinggal sekitar 23 sampai 22 (orang)," kata Badrodin.
Baku tembak itu terjadi di wilayah Pegunungan Uwe Mayea, Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Kontak senjata terjadi saat tim gabungan dari Nanggala 14 A melakukan patroli rutin di wilayah pegunungan dan bertemu dengan sekelompok orang bersenjata.
Berdasarkan informasi yamg diperoleh, kontak senjata tidak terhindarkan saat tim gabungan tiba-tiba diberondong tembakan dari arah yang berlawanan dan menyebabkan dua orang tewas.
Sementara anggota kelompok Santoso lainnya melarikan diri masuk hutan.