JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan bakal calon ketua umum Partai Golkar yang akan bertarung dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa mulai menjajaki koalisi. Airlangga Hartarto mengaku sudah membuat kesepakatan tertulis dengan tiga calon lainnya.
"Saya sudah buat kesepakatan tertulis dengan Syahrul Yasin Limpo, Aziz Syamsuddin, dan Mahyudin," kata Airlangga di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5/2016) malam.
Airlangga mengatakan, kesepakatan tertulis itu akan berlaku setelah melewati putaran pertama. Di putaran pertama, bakal calon harus mengumpulkan dukungan minimal 30 persen suara untuk ditetapkan menjadi calon.
Calon yang tidak lolos ke putaran selanjutnya akan mengalihkan suaranya dan mendukung calon yang lolos. Siapa pun yang terpilih, harus mau memasukkan calon ketua umum lainnya dalam kepengurusan baru.
"Kesepakatannya untuk saling mendukung pada saat ada calon yang sudah terpilih," kata Airlangga.
Sementara bakal calon lainnya, Setya Novanto juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah bakal calon lain.
"Tentu saya harapkan, ketika saya terpilih nantinya, kami semua bisa bersama-sama," kata Novanto.
Meski demikian, Novanto menolak buka-bukaan mengenai arah koalisi dan sosok kandidat yang paling sering ia ajak berkomunikasi. Dia hanya tertawa saat ditanya mengenai hal itu.
"Ada saja, lihat saja nanti," ucap Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.