JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku tidak keberatan jika film Pengkhianatan G30S/PKI ditayangkan kembali di layar kaca.
Ryamizard menilai, pemutaran film yang disutradarai oleh Arifin C Noer itu penting sebagai bagian dari dokumentasi sejarah bangsa.
"Kalau sejarah yang benar, enggak apa. Pelajaran. Anak-anak banyak yang enggak tahu, lho," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).
Ryamizard menilai, paham komunisme tak selalu buruk. Contohnya di China, Korea Utara, dan Vietnam. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa komunisme juga tepat diterapkan di Indonesia.
"Komunis bagus di sana, tetapi tidak bagus di sini. Di sini Pancasila. Pancasila belum tentu cocok di sana. Jadi, saling menghormati," ujarnya.
Rencana pemutaran kembali film Pengkhianatan G30S/PKI sebelumnya diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath dalam acara silaturahim purnawirawan TNI/Polri serta ormas kepemudaan dan keagamaan, Jumat pagi.
(Baca: Siap Bantu TNI Berantas Komunis, FUI Minta Film G30S PKI Ditayangkan Lagi)
FUI meminta pemerintah menginstruksikan TVRI untuk memutar kembali secara rutin film yang sejak lama sudah berhenti ditayangkan itu.
Alasan FUI, generasi muda perlu mengetahui peristiwa Gerakan 30 September 1965 versi film tersebut.