Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pemerintah Belum Selesaikan Masalah Penyebaran Konten Pornografi secara Komprehensif"

Kompas.com - 07/05/2016, 13:07 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai belum mengatasi persoalan pornografi secara komprehensif.

Pornografi dianggap sebagai penyebab utama banyaknya kejahatan seksual terhadap anak, seperti yang menimpa Yn (14), seorang remaja perempuan di Bengkulu.

"Pemerintah belum selesaikan pornografi secara komprehensif, akibatnya banyak anak yang kecanduan pornografi," ujar ahli neuropsikologi saraf Ihsan Gumilar dalam diskusi Polemik di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).

(Baca juga: Kasus Yn Terungkap, Gubernur Larang Pesta hingga Larut Malam)

Meski pemblokiran situs-situs pornografi terus dilakukan, menurut dia, akses untuk mendapatkan tayangan berbau pornografi di internet, masih mudah diperoleh. 

Selain itu, di berbagai tayangan media dan jejaring sosial, konten-konten pornografi masih dapat diakses anak-anak.

Ihsan juga mengatakan, kecenderungan seseorang untuk melakukan kejahatan seksual semakin meningkat bersamaan dengan intensitas tayangan pornografi yang ditonton.

"Apalagi jika rangsangan seksual ditekan dengan alkohol, seseorang akan kehilangan self control," tambah Ihsan.

(Baca juga: Pasca-kasus Yn, Perda Minuman Beralkohol Mendesak)

Dalam kasus Yn di Bengkulu, para pelaku melakukan aksi bejatnya setelah mengonsumsi alkohol.

Selain itu, mereka mengaku sering menonton tayangan pornografi sehingga terpancing untuk melakukan kejahatan seksual terhadap seorang remaja, yang baru berusia 14 tahun itu.

Kompas TV Mensos Temui Pelaku Pemerkosa YY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com