Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Segera Investigasi Data Kuburan Massal Korban Tragedi 1965

Kompas.com - 02/05/2016, 22:42 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan segera merespons data terkait jumlah kuburan massal korban tragedi 1965 yang telah diserahkan ke Komnas HAM.

"Kami terima datanya dan akan mulai investigasi. Kami ambil random, nanti kami cari sampai ke tempatnya," ujar Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (2/5/2016) malam.

Luhut mengatakan, pemerintah ingin menuntaskan kasus 1965 pada tahun ini. Hal itu dilakukan supaya tidak ada lagi beban sejarah pada masa mendatang.

Ia mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo dan menjelaskan soal data lokasi kuburan massal tersebut.

Pemerintah sepakat bahwa yang terjadi pada tahun 1965 itu merupakan tragedi kemanusiaan.

"Soal kuburan massal tadi saya sudah sampaikan ke Presiden. Intinya masalah G30S PKI itu masalah kemanusiaan. Kami ingin selesai dalam tahun ini," ujar Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, adanya laporan data kuburan massal dari Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 jangan sampai Indonesia disebut sebagai bangsa yang pernah mengalami pembunuhan yang sangat hebat.

"Kami ingin mendapatkan angka itu realistisnya berapa dari data itu. Kami tidak mengatakan tidak ada yang mati atau tidak ada yang dibunuh. Dua pihak ada yang dibunuh," kata Luhut.

Sebelumnya, Ketua YPKP 1965 Bejo Untung mengatakan, pihaknya telah menemukan 122 lokasi yang diyakini sebagai kuburan massal korban tragedi 1965. Lokasinya berada di Sumatera dan Jawa.

Dia memperkirakan, jumlah itu hanya 2 persen dari total pembunuhan massal secara keseluruhan di Indonesia.

"Dua persen sudah ada sebanyak 122 titik dan korban yang ada di dalamnya, saya tulis rinci itu, ada 13.999 orang," kata dia.

Bejo yakin, data yang telah diserahkan ke Komnas HAM itu merupakan data valid.

Pihak YPKP 1965 telah melakukan penelitian sejak tahun 2000. Bahkan, YPKP pernah melakukan penggalian kuburan massal di Wonosobo, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com