Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Kalau Mau Jadi Timses, Dubes Yusron Sebaiknya Pulang

Kompas.com - 02/04/2016, 05:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Johnny G Plate menilai, seorang duta besar tidak selayaknya mencampuradukkan urusan pekerjaan dengan urusan politik kekeluargaan.

Sebab, duta besar merupakan jabatan terhormat yang menjadi perwakilan negara dalam menjalin relasi dengan negara sahabat.

"Dubes itu tugasnya membawa visi misi bangsa Indonesia, NKRI, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kalau sudah mengeluarkan pernyataan bernada SARA, itu bertentangan dengan semangat konsensus itu tadi," kata Johnny saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).

Anggota Komisi XI DPR itu menanggapi komentar Dubes Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, melalui akun Twitter miliknya. (Baca: Dianggap Menebarkan Isu SARA, Yusron Dilaporkan ke Bareskrim)

Yusron dianggap telah mengeluarkan pernyataan bernada SARA terhadap bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Johnny, pernyataan yang dilontarkan Yusron tidak bisa lepas dari hubungan saudara dengan bakal calon gubernur DKI lainnya, Yusril Ihza Mahendra. (Baca: Ruhut: Dubes Yusron Harus Menghadap Jokowi Ajukan Pengunduran Diri)

Ia menilai, seorang dubes sudah sepantasnya menjaga sikap dan pernyataannya. Jangan sampai karena memiliki hubungan keluarga dengan seseorang, justru mengeluarkan pernyataan yang dapat menabrak tugas negara.

"Jangan sampai urusan tugas itu dicampuradukkan dengan urusan dalam negeri. Kalau mau jadi timses, sebaiknya pulang ke Tanah Air, jangan jadi dubes dulu," katanya.

Ketika diminta tanggapan atas kritikan dari berbagai pihak, Yusron belum mau berkomentar. (Baca: Soal Kicauan SARA Dubes Yusron ke Ahok, Ini Komentar Kemenlu)

Yusron sempat berkicau soal Ahok di akun Twitter-nya, @YusronIhza_Mhd. Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan Ahok yang ia anggap arogan. (Baca: Tantowi: Dubes Yusron Tak Boleh Main di Arena Politik)

Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan berpotensi membahayakan masyarakat kecil yang beretnis sama dengan Ahok.

Pernyataannya itu menambahkan pernyataan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal yang sama.

Ahok menganggap Yusron sebagai orang yang kurang ajar dan rasialis. Ahok menilai Yusron tengah menakut-nakuti warga keturunan Tionghoa. (Baca: Ahok Keluhkan Kicauan Twitter Adik Yusril kepada Menteri Luar Negeri)

"Kalau dia nge-tweet nakut-nakutin, hati-hati lho keturunan China miskin, kasihan nanti dibantai gara-gara Ahok. Itu kurang ajar dan rasis. Apalagi dia dubes di Jepang lagi, adiknya Yusril," kata Ahok di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/3/2016).

Ahok mengaku sudah menyampaikan keluhan itu kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Baca: Ahok Minta Menlu Ajukan Rekomendasi Pencopotan Adik Yusril dari Jabatan Dubes)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com