Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akom Yakin Proyek Gedung Baru DPR Tetap Jalan jika "Tax Amnesty" Berlaku

Kompas.com - 22/03/2016, 15:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin meyakini pemerintah memiliki cukup dana untuk mengizinkan DPR membangun gedung baru yang diperuntukkan sebagai ruang anggota dan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara.

DPR akan turut mengupayakan dana tersebut dengan secara serius membahas Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty yang sudah diusulkan oleh pemerintah.

Jika berhasil disahkan, UU itu diyakini bisa membuat para pengemplang pajak membayar kewajiban pajaknya.

"DPR bertekad Tax Amnesty jalan. Makanya tolong dukung supaya negeri ini tidak akan defisit," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Ade menargetkan, pembahasan RUU Tax Amnesty bisa disahkan sebelum pembahasan APBN Perubahan. (baca: Ketua DPR Tak Mau Gedung Baru Jadi Beban bagi Rakyat)

Dengan begitu, tidak akan ada asumsi defisit anggaran saat pembahasan APBN-P sekitar bulan Juni mendatang.

Dana yang sudah dianggarkan sebesar Rp 570 Miliar di APBN 2016 untuk pembangunan gedung pun tidak akan ditarik oleh pemerintah.

"Dengan Tax Amnesty dibahas DPR, saya yakin tidak ada defisit. Anggarannya ada," kata Politisi Partai Golkar ini.

Kendati demikian, Ade membantah pembahasan Tax Amnesty dijadikan sandera bagi DPR untuk membangun gedung dan perpustakaan. (baca: Pemerintah Tak Punya Uang, PDI-P Setuju Proyek Gedung DPR Dibatalkan)

Dia menilai, terlalu kecil jika pembahasan Tax Amnesty hanya dikaitkan untuk pembangunan gedung.

Ade optimistis RUU Tax Amnesty itu bisa mendatangkan dana besar yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pemerintah.

"Saya yakin Pak Jokowi setuju. Pemerintah kan sedang gencar-gencarnya bangun infrastruktur, perpustakaan ini kan infrastruktur pengetahuan juga," tambah Ade.

Ide untuk membangun perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara muncul setelah Ade dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menerima para cendekiawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa siang ini. (baca: DPR Ingin Bangun Perpustakaan Terbesar Se-Asia Tenggara)

Para cendekiawan yang hadir diantaranya adalah, yakni Rizal Mallarangeng, Ignas Kleden, dan Ayu Utami, Nirwan Dewanto dan Nirwan Arsuka.

Ade yang semula setuju dengan rencana pemerintah melakukan moratorium pembangunan gedung baru pun tiba-tiba berubah sikap. (baca: Berubah Sikap, Ade Komarudin Kini Anggap Moratorium Tak Berlaku bagi DPR)

Dia menganggap kebijakan moratorium yang diputuskan pemerintah tidak berlaku bagi DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com