Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut China Selatan Kian Panas, Kalla Yakin China Tak Niat Picu Ketegangan

Kompas.com - 29/02/2016, 15:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan China yang mereklamasi lahan dan menempatkan peralatan militer di pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan memicu ketegangan baru berbagai negara.

Sejumlah negara yang panas akibat aksi China itu antara lain Malaysia, Filipina, Brunei dan Vietnam.

Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla percaya China tidak berniat menguasai Laut China Selatan. Sebab, hal itu diyakini akan menimbulkan ketegangan berbagai negara.

"Tidak mungkin, menurut saya China bukan niatnya untuk menguasai wilayah itu secara kekuatan," ujar Kalla di Jakarta, Senin (29/2/2016).

Wapres menjelaskan, China menginginkan suatu pelayaran yang damai di Laut China Selatan. Sebab, damainya kawasan tersebut akan bermanfaat besar bagi ekonomi negeri tirai bambu itu.

Indonesia, kata Wapres, percaya pandangan Presiden Xi Jin Ping bahwa China merupakan negara industri yang sangat bergantung kepada ekspor dan impornya.

Oleh karena itu, Kalla yakin China berkepentingan mewujudkan kawasan yang damai di Laut China Selatan.

"Kalau tidak damai, macam mana... pasti ekspor China langsung drop," kata Kalla.

Menurut Wapres, jalan terbaik meredakan ketegangan di Laut China Selatan adalah berdialog. Sebab, kawasan tersebut juga menyimpan banyak sumber daya alam.

"Jalan yang terbaik ialah bekerja bersama-sama untuk ekspolrasi di situ sesuai dengan wilayah masing-masing," ucap Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com