Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Tidak Selamanya Modal Finansial Menentukan Ketua Umum Partai

Kompas.com - 25/02/2016, 19:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar yang juga mencalonkan diri sebagai ketua umum, Idrus Marham, mengatakan bahwa dirinya optimis akan bisa mengalahkan calon-calon lain dalam Musyawarah Nasional yang akan diselenggarakan bulan April 2016 mendatang.

Meskipun, dia meyakini saat ini ada arena pertarungan yang mengandalkan modal finansial besar, namun ia mengaku tidak gentar sedikit pun walau pun tak memiliki modal banyak.

Tidak selamanya modal finansial bisa menjadi faktor utama terpilihnya seseorang menjadi ketua umum partai. Idrus merasa modal yang dimiliknya hanya modal sosial politik.

(Baca: Golkar Undang KPK dan Polri Awasi Politik Uang Saat Munas)

"Sebagai seorang aktivis, saya akan lebih mengandalkan modal sosial politik. Modal saya modal sosial politik. Saya akan ciptakan pertarungan antara modal finansial dan sosial politik," ujar Idrus dalam sebuah diskusi 'Pembangunan Politik dan Sistem Kepartaian Iindonesia' di Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).

Menurut Idrus tidak selamanya uang sebagai modal finansial bisa membuat sebuah partai berjalan dengan baik, tapi idealisme dan komitmen yang dibutuhkan oleh Golkar saat ini.

Menurut penuturannya, saat terpilih menjadi Sekjen Partai Golkar, ia lebih memilih untuk mundur dari keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat. Ketika ditawari menjabat sebagai Menteri oleh Aburizal Bakrie, ia pun menolak.

"Saya mundur dari DPR saat terpilih menjadi Sekjen. Saya ditawari menteri juga tidak mau. Kata ARB, saya ini aneh dan langka karena tidak mau jadi menteri," ungkap Idrus.

(Baca: Antisipasi Politik Uang, Hajriyanto Usul Agar Capres Dipilih Lewat Konvensi)

Selain itu, ketika pemilu legislatif 2014 lalu ia menaku menolak untuk mendaftar sebagai caleg karena telah berkomitmen untuk mencurahkan seluruh perhatiannya membangun partai.

Idrus yakin dirinya akan terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar karena memiliki modal sosial politik mengalahkan calon-calon lain. Meskipun calon lain memiliki modal finansial yang lebih besar.

"Itulah modal sosial politik saya. hanya itu cara agak bisa mengubah partai Golkar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com