Masinton juga tak lagi membantah telah melakukan pemukulan terhadap Dita. Dia hanya mengklaim bahwa kasus dugaan penganiayaan terhadap Dita sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Sudah selesai, kekeluargaan. Sesuai dengan saran banyak pihak. Kita datang. Saling memaafkan, klarifikasi," kata Masinton.
Masinton mengaku selama dua pekan terakhir ini absen dari kegiatan DPR karena ada acara keluarga. Dia membantah kasus dugaan penganiayaan terhadap Dita membuatnya menghilang.
(Baca: Dita Aditia Punya Video Pengakuan Masinton soal Penganiayaan)
Setelah urusan keluarga selesai, hari ini Masinton pun terlihat mengikuti rapat gabungan Komisi I-Komisi III dengan pemerintah. Masinton pun berharap, Dita mau mencabut laporan yang dilayangkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan Bareskrim Polri karena masalah ini sudah dikeluarkan secara kekeluargaan.
Namun, dia juga siaPmenghadapi jika Dita tak mencabut laporannya.
"Kalau lanjut, ya sudah lanjut enggak apa-apa," ujar Masinton.
Dita melaporkan Masinton ke Bareskrim pada 30 Januari 2015, melalui kuasa hukumnya yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Wibi Andrino. Tak lama setelah itu, LBH Apik juga melayangkan laporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR.
(Baca: Diminta Damai, Dita Tak Mau Cabut Laporan terhadap Masinton)
Dita mengaku dianiaya Masinton saat dia dijemput dari sebuah Cafe di Cikini pada 21 Januari silam. Penganiayaan itu dilakukan Masinton di dalam mobil. Saat awal kasus ini mencuat, Masinton langsung membantahnya.
Dia menuding Dita saat itu dalam keadaan mabuk berat sehingga terjadi insiden dimana dia menarik setir mobil. Staf Masinton yang mengendarai mobil menepis tangan Dita namun tak sengaja mengenai wajahnya hingga akhirnya terluka.