Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Budaya Pop dan "Anti Korupsi" Bertemu

Kompas.com - 15/02/2016, 05:00 WIB

Beberapa artis peran tampak sedang memainkan perannya dalam sebuah adegan film di halaman depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Kuningan, Jakarta, Jumat (12/2) malam.

Dalam adegan itu, seorang remaja dikisahkan berniat melaporkan ayahnya yang merupakan koruptor kakap.

Sesuatu yang terlalu indah untuk terjadi di dunia nyata, tetapi pesan anti korupsi yang ingin disampaikan patut dipuji.

Akan tetapi, bisakah film tersebut berkontribusi dalam perang melawan korupsi yang terstruktur di Indonesia?

Hari itu beberapa artis peran layar lebar senior, seperti Ray Sahetapy, Ratna Listy, Leroy Osmany, dan Hengky Tornado, bersama artis peran muda belia semacam Jessica Mila dan Sabda Ahessa, tampak di halaman gedung KPK.

Sebelum diambil gambarnya untuk adegan terakhir dalam film Pacarku Anak Koruptor, para pemain peran itu bersama sutradara Sys Ns sempat bertemu dengan pimpinan KPK, "mempromosikan" film dengan genre drama romantis remaja berbalut isu anti korupsi itu.

Sys berpromosi bahwa film itu akan memberi sumbangsih menanamkan semangat anti korupsi di benak para pemirsa film yang akan ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia pada 4 Mei mendatang itu.

Menurut Sys, film itu mengambil kisah percintaan antara Sayanda (Jessica Mila), aktivis anti korupsi, dan Gerhana (Sabda Ahessa) yang merupakan anak koruptor Marukh Bangetan (Ray Sahetapy).

Film ini hendak mendekonstruksi pandangan terhadap sosok keluarga koruptor yang selama ini dianggap sama buruknya dengan ayah atau ibunya yang korup.

"Kami ingin menunjukkan bahwa (idealnya) anak koruptor juga bisa hebat, berani melawan orangtuanya yang korup," kata Sys.

Marukh digambarkan sebagai sosok koruptor yang ingin melemahkan KPK melalui revisi Undang-Undang KPK di DPR.

Marukh beraksi lewat kompradornya di DPR, mengatur lewat aliran dana-dana suap. Tujuannya agar KPK tak punya daya melawan koruptor.

Dengan latar belakang itu, film ini dalam kadar tertentu merepresentasikan "realitas" pelemahan KPK yang tengah terjadi di Indonesia.

Lantas, bagaimana pengaruhnya terhadap perang melawan korupsi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com