Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek, Kebersamaan, Keberuntungan

Kompas.com - 08/02/2016, 05:32 WIB

Oleh: ST Sularto

Sejak Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional tahun 2003, perayaannya senantiasa menggairahkan.

Tari barongsai digelar di berbagai tempat, menyedot perhatian masyarakat luas. Imlek menegaskan pernyataan Mpu Tantular: Bhinneka Tunggal Ika.

Seperti hari-hari besar lainnya, nuansa Imlek sarat makna. Tidak hanya arus transportasi bertambah sibuk oleh mobilitas orang bepergian dan maraknya kegiatan bisnis dengan pernak-pernik imlek, tetapi juga aspek sosial-politik-budaya etnis Tionghoa sebagai bagian utuh bangsa dan rakyat Indonesia.

Masyarakat Tionghoa tidak lagi diasosiasikan sebatas bidang ekonomi, tetapi juga bidang-bidang lain.

Dengan pengakuan itu, diharapkan tidak lagi ada kecurigaan dan keluhan perlakuan diskriminatif, sebaliknya berkembang rasa kesetiakawanan, kebersamaan, solidaritas, dan tekad hidup bersama.

Yayasan Nation Building (Nabil) yang diinsiasi Eddie Lembong, misalnya, sekadar contoh serius ikut mengembangkan kebersamaan ini.

Membenarkan pernyataan Ernest Renan, kebinekaan adalah keniscayaan, tetapi yang lebih dibutuhkan adalah tekad hidup bersama sebagai bangsa.

Kesibukan transportasi di Tiongkok dan Taiwan menjelang Imlek mengingatkan suasana menjelang Idul Fitri.

Hari raya Idul Fitri dengan ikutan sebagai Lebaran menjadi budaya kita, Indonesia, sebagai hari kebersamaan. Mudik-ketemu di udik-kesempatan menyambung kembali suasana keterpisahan fisik selama setahun merantau.

Mudik saat Lebaran ataupun Imlek ibarat merekatkan kembali kebinekaan manusiawi.

Merayakan kebersamaan berarti menyatukan langkah mengatasi berbagai persoalan aktual yang dihadapi.

Alih-alih tidak bisa segera teratasi, setidaknya rasa kebersamaan terekspresikan tentang kesadaran bersama (Paulo Freire) tentang masih adanya seabrek pekerjaan rumah bersama.

Ada sejumlah persoalan yang langsung dan tidak langsung bersentuhan dengan urusan kehidupan masyarakat bawah.

Melonjaknya harga sejumlah bahan makanan, sama pentingnya dengan kisruhnya partai politik, upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi, dan terancamnya rasa aman oleh aksi teroris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com