Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Gafatar Harus Eksodus ke Kalimantan?

Kompas.com - 29/01/2016, 15:32 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi fenomena setelah banyak warga yang dilaporkan hilang.

Beberapa di antara mereka diketahui memutuskan meninggalkan kampung halaman dan eksodus ke Kalimantan untuk mengikuti Gafatar. Apa yang membuat para pengikut Gafatar ini harus melakukan eksodus?

Perwakilan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Sudarto, menjelaskan bahwa mantan Ketua Umum Gafatar Mahful Tumanurung telah menjelaskan soal keberadaan kelompok itu di Kalimantan kepada Bakorpakem Jamintel Kejaksaan Agung hari ini, Jumat (29/1/2016).

Menurut dia, anggota Gafatar hanya berusaha untuk mewujudkan kemandirian pangan dan tidak bergantung kepada pemerintah dari segi ekonomi. Oleh karena itu, Kalimantan dipilih sebagai target transmigrasi yang paling ideal.

(Baca: Eks Ketum Gafatar: Kami Juga Ingin Semuanya Jelas supaya Kami Tidak Digantung)

"Itu alasan mereka kenapa memilih Kalimantan. Harga tanah untuk pertanian masih murah, jarang terjadi gempa bumi, dan tidak dilalui jalur gunung berapi," ujar Sudarto.

Dia pun menjelaskan bahwa Gafatar bukanlah ormas keagamaan karena tidak terafiliasi dengan Ahmad Mosshadeq, pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Mosshadeq hanya dianggap sebagai guru. Gafatar pun tidak pernah membuat agama baru.

(Baca: Kemenag Kirim Pemuka Agama untuk Ajak Eks Gafatar Berdialog)

Maka dari itu, Sudarto mempertanyakan alasan Gafatar tidak juga mendapat legalitas dari pemerintah.

"Kenapa mereka tidak diberikan izin atau legalitas karena salah satu anggotanya pernah terlibat dengan NII (Negara Islam Indonesia)?" ungkap Sudarto.

Kompas TV Gafatar Punya Struktur Pemerintahan Sendiri?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com