JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tidak mudah mendeteksi serangan teror meski sudah ada laporan dari Badan Intelijen Negara (BIN). Hal tersebut sekaligus menjawab anggapan bahwa BIN kecolongan terhadap serangan teror tersebut.
"Bahwa tidak mudah deteksi awal, di mana pun di dunia ini, selalu tidak terduga," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Menurut Kalla, BIN sudah memberikan laporan adanya potensi aksi teror pada Natal dan tahun baru lalu.
Berdasarkan laporan itu, polisi sudah mengantisipasi aksi teror dengan memperketat keamanan.
"Karena itu Natal dan Tahun Baru, diperketat kan keamanan. Tapi sangat ketat di Natal dan tahun baru, digeser waktunya jadi tak terduga," kata Kalla.
Secara terpisah, Ketua DPR Ade Komarudin menyesalkan aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis siang. Ade menilai bahwa aparat intelijen tidak siap dalam mengantisipasi serangan teror.
"Terus terang ini kita akui kebobolan intelijen negara, seharusnya bisa cepat diantisipasi," kata Ade dalam jumpa pers bersama pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.