Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendes: Pemerintah Tidak Pernah Terlambat Salurkan Dana Desa

Kompas.com - 06/01/2016, 20:50 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, terlambatnya penyaluran dana untuk tiap-tiap desa di Indonesia bukan karena kesalahan dari pemerintah pusat.

Marwan menilai, justru yang menjadikan keterlambatan penyaluran dana desa adalah kabupaten/kota itu sendiri.

Salah satu poin penting, kata Marwan, pemerintah pusat tidak pernah terlambat dalam menyalurkan dana desa.

"Yang menjadikan terlambat itu lagi-lagi adalah kabupaten maupun kota yang lambat menyalurkannya ke bawah (desa, red)," ucap Marwan, dalam sebuah diskusi dengan kepala desa se-Kabupaten Bogor, Cibinong, Rabu (6/1/2016).

Marwan mencontohkan, ada kasus di mana salah satu kabupaten oleh pemerintah pusat sudah diberikan dana desa pada bulan Juli lalu.

Namun, sampai menjelang bulan September, dana desa tersebut belum juga disalurkan.

"Otomatis penyerapan desa menjadi terhambat," tuturnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah membuat opsi. Salah satunya dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang dana desa.

Dalam revisi itu, pemerintah pusat akan menyalurkan dana langsung ke desa-desa tanpa melalui pemerintah daerah maupun kota.

"Banyak aturan memang. Tahun 2016 ini, akan kita pangkas agar lebih sederhana dan lebih cepat," kata dia.

"Sekarang, kita sedang melakukan simulasi tentang aturan itu. PP-nya akan kita revisi," ujar Marwan.

Ke depan, lanjutnya, dengan direvisinya Peraturan Pemerintah tentang dana desa, tidak ada lagi keterlambatan dalam penyaluran dana desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com