Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi untuk Kementerian PUPR

Kompas.com - 06/01/2016, 11:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memuji kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang memulai penyerapan anggaran 2016 sejak awal tahun.

Jokowi memberikan sejumlah pesan agar percepatan penyerapan anggaran itu dapat berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia memuji cara Kementerian PUPR yang langsung menandatangani 644 kontrak dengan nilai mencapai Rp 8,8 triliun.

Dari 644 paket itu, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil dengan nilai di bawah Rp 50 miliar dan sisanya 47 paket besar di atas Rp 50 miliar.

Nilai kontrak tersebut merupakan 10.84 persen dari total belanja modal Kementerian PUPR tahun 2016.

"Saya senang, Kementerian PU sudah memulai. Ini pola baru, tradisi baru, ini yang akan saya dorong terus," kata Jokowi, di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Selanjutnya, Jokowi berpesan agar Kementerian PUPR dan kontraktor membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, atau padat karya, dalam setiap proyek yang dikerjakan.

Ia juga meminta kontraktor lokal dilibatkan seoptimal mungkin agar perputaran uang dapat berlangsung di daerah.

"Saya ingin peredaran uang banyak di daerah, jangan sebentar doang terus ditarik lagi ke Jakarta," ujarnya.

Lebih jauh, Jokowi meminta seluruh kontraktor menggunakan sebanyak-banyaknya produk dalam negeri.

Ia tidak ingin proyek yang dikerjakan lebih mengutamakan bahan baku hasil impor.

"Kita juga lihat ada ketimpangan, jadi tolong keseimbangan itu kita perbaiki dengan cepat," kata Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com