JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah, mengatakan bahwa PPP akan menjadi partai pendukung pemerintah. Menurut dia, kader PPP akan dengan senang hati jika diajak bekerja sama oleh Presiden Joko Widodo.
"Sikap kami beda dengan PAN yang sudah memberikan statement resmi. Kalau kami, mendukung pemerintah agar bekerja dengan baik. Kalau mereka mau ajak kami, kami dengan senang hati," ujar Dimyati saat ditemui di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (4/1/2016).
Menurut Dimyati, selama ini, komunikasinya dengan Istana dan kalangan pemerintahan cukup dekat dan berjalan dengan baik.
Hal ini memudahkan PPP untuk memberikan saran dan masukan bagi pemerintah, termasuk soal reshuffle kabinet. (Baca: Jokowi: Jangan Mendikte, Intimidasi dan Desak "Reshufle")
Sementara itu, menurut Dimyati, PPP tidak ingin lagi disebut sebagai partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). PPP akan menjadi partai yang berdiri sendiri untuk mengedepankan kepentingan rakyat.
"Tidak ada KMP, tidak ada KIH, yang ada PPP berdiri sendiri, partai hijau partai yang sejuk, partai untuk kepentingan rakyat dan mendukung pemerintahan yang sah," kata Dimyati.
Hingga kini, masih terjadi dualisme kepengurusan di PPP. Adapun PPP hasil Munas Surabaya pimpinan M Romahurmuziy sudah sejak awal mendukung pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.