Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penyegelan Gereja Tidak Hanya soal Agama, tetapi Juga Hukum"

Kompas.com - 23/12/2015, 22:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia Bekasi, Edwin Lubis, menuturkan, kasus penyegelan rumah ibadah tak hanya merupakan persoalan keagamaan.

Namun, masalah ini juga merupakan permasalahan aturan hukum.

Saat ini, Edwin dan rekan-rekannya, baik di HKBP Filadelfia maupun GKI Yasmin Bogor, tetap memperjuangkan hasil putusan Mahkamah Agung serta rekomendasi Ombudsman.

Pada intinya, dua lembaga itu menyebut, pembekuan izin mendirikan bangunan (IMB) GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia harus dibatalkan.

"Ini bukan sekadar persoalan Kebhinekaan Tunggal Ika atau agama, melainkan juga soal hukum," ujar Edwin di Kantor LBH Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Menurut Edwin, yang menjadi persoalan adalah niat baik dari pemerintah daerah untuk menjalankan hukum.

Padahal, menurut putusan pengadilan, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia berhak mendirikan bangunan gereja di lokasi masing-masing.

Namun, pemerintah dinilai belum mengambil kebijakan tegas untuk menegakkan keadilan dan kebenaran berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atas dua gereja tersebut.

Edwin memaparkan, ketidaktaatan pemerintah daerah menjalankan hukum tersebut berdampak pada ibadah Natal jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia yang untuk kali keempat akan kembali dilaksanakan di seberang Istana Negara, sejak 2012.

"Akhirnya, tanggal 25 Desember, kami kembali lagi merayakan Natal di seberang Istana Negara," ucap Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com