Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Siap Hadapi Sengketa Pilkada Serentak

Kompas.com - 15/12/2015, 18:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum menyatakan siap menghadapi gugatan sengketa hasil Pilkada Serentak 2015.

Komisioner KPU Pusat, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, KPU secara teknis telah membekali jajarannya segala kebutuhan yang diperlukan.

"Apapun tetap kita persiapkan. Segala bentuk aktivitas hasil pemungutan suara dan rekapitulasi suara harus betul-betul disiapkan oleh teman-teman di daerah," kata Ferry di Kantor KPU Pusat Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).

Ferry memaparkan, persiapan yang dilakukan antara lain menyiapkan segala dokumen terkait serapi mungkin, mulai dari C1 sertifikat penghitungan suaranya, C1 plano dan juga aktivitas yang berkaitan dengan penghitungan suara, termasuk rekapitulasi penghitungan suara.

Begitu pula dengan berita acara, termasuk mekanisme yang ada di dalamnya seperti daftar hadir, juga telah disiapkan. (baca: Selisih Tipis, Hasil Pilkada di 13 Daerah Berpotensi Sengketa)

Persiapan kedua, kata Ferry, adalah terkait teknis beracara. Menurut Ferry, hukum beracara harus dipedomani karena harus sesuai dengan aturan Mahkamah Konstitusi terkait masalah sengketa hasil Pilkada.

"Tentunya kita harus satu paham dan satu visi mengelola proses ini dengan baik. Kita juga sudah punya pengalaman dalam Pilpres kemarin," imbuh Ferry.

Menurut Ferry, gugatan baru dapat diketahui setelah penetapan pemenang pilkada oleh KPU Kabupaten/Kota pada 22 Desember. Proses pendaftaran gugatan hasil pilkada dimulai tiga hari setelah penetapan pemenang.

"Proses pengelolaannya walaupun di daerah-daerah, tapi akan kita koordinasi secara terpusat untuk lebih meyakinkan memori penjelasan, apabila ada gugatan. Ya, mudah-mudahan tidak ada," ucap Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com