Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Hanya 7 Orang di MKD yang Ingin Sidang Novanto Terbuka

Kompas.com - 07/12/2015, 18:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan, Akbar Faizal, mengaku bahwa sidang pemeriksaan Ketua DPR Setya Novanto berlangsung tertutup karena permintaan mayoritas anggota dan pimpinan MKD.

Hal itu disampaikan Akbar seusai pemeriksaan Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Novanto diperiksa sebagai teradu terkait dugaan pelanggaran kode etik yang disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said. (Baca: Kepada MKD, Novanto Bantah Catut Nama Jokowi-JK untuk Minta Saham)

Dalam sidang itu, Novanto memberikan jawaban atas tuduhan pencatutan nama Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Riza Chalid.

Akbar membantah jika seluruh internal MKD disebut setuju agar sidang berlangsung tertutup. Menurut dia, ada tujuh orang yang ingin sidang berjalan terbuka. (Baca: Fadli Zon Minta Masyarakat Jangan Mau Dibodohi Bos Freeport)

"Hitungan kita ada tujuh (orang) yang ingin (sidang berlangsung) terbuka," kata Akbar.

Akbar menambahkan, ketika sidang dimulai setelah diskors sore tadi, ada tawaran kembali apakah sidang berjalan terbuka atau tetap tertutup. Pihaknya tetap ingin terbuka.

Namun, kata dia, mayoritas anggota dan pimpinan tetap ingin sidang berjalan tertutup.

"Kami minta maaf, tetapi inilah realitasnya," kata politisi Partai Nasdem itu.

Pemeriksaan Novanto kali ini dipertanyakan banyak pihak lantaran pada sidang di MKD sebelumya digelar secara terbuka. (Baca: Sidang Novanto Tertutup, Dicurigai karena Ada "Deal-deal" Politik)

MKD menggelar sidang secara terbuka ketika meminta keterangan Sudirman dan Maroef. Keduanya diminta keterangan terkait pertemuan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada 8 Juni 2015.

Dalam pertemuan itu disebut adanya permintaan saham Freeport dengan mencatut nama Presiden dan Wapres. (Baca: #MKDBobrok Jadi "Trending Topic" di Twitter)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com