Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Optimistis Jadi Anggota Dewan di Organisasi Maritim Internasional

Kompas.com - 27/11/2015, 06:38 WIB
Bayu Galih

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Indonesia mengajukan diri untuk menjadi anggota dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) dalam pemilihan yang akan berlangsung di Markas IMO, London, Jumat (26/11/2015) pagi waktu setempat.
 
Delegasi Indonesia pun optimistis bisa masuk dan menjadi anggota dewan IMO. Jika terpilih, maka Indonesia memperpanjang keanggotaan di dewan IMO kategori C untuk setahun ke depan.
 
"Berdasarkan perhitungan sementara dari hasil prediksi, kami yakin terpilih kembali," kata Utusan Khusus Indonesia untuk IMO, Laksamana (Purn) Marsetio, di London, Kamis malam (26/11/2015).
 
Marsetio pun menjelaskan pentingnya posisi Indonesia di kategori C. Ini merupakan kategori untuk negara dengan letak dan kepentingan strategis.
 
Adapun kategori A untuk negara yang memiliki kapal dengan jumlah terbanyak. Kategori B untuk negara yang paling banyak menggunakan jasa pelayaran.
 
"Ini merupakan kategori strategis, jadi banyak negara yang juga mengincar kategori ini," ucap Marsetio yang merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut.
 
Keanggotaan di IMO dianggap penting bagi Indonesia, apalagi sebagai negara maritim yang memiliki wilayah laut yang besar. Sebab, Indonesia bisa ikut menentukan sejumlah aturan dan regulasi maritim yang bisa menguntungkan perekonomian.
 
"Nepal dan Mongolia yang tak punya laut pun masuk jadi anggota IMO. Memang ada kepentingan juga walau tak punya laut," tutur Marsetio. (Baca: Indonesia Kembali Ajukan Diri Jadi Dewan Organisasi Maritim Internasional)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com