Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung: Golkar Sebaiknya Tetap di Luar Pemerintahan, kecuali...

Kompas.com - 18/11/2015, 21:56 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Bali, Akbar Tandjung, menilai Partai Golkar sebaiknya tetap berada di luar barisan partai pendukung pemerintah.

Golkar juga tidak perlu "menyenggol" pemerintah untuk bisa masuk barisan tersebut.

"Kecuali Jokowi ajak kita, itu lain soal. Tapi kalau menawarkan diri dalam pemerintah, saya kira tidak perlu," kata Akbar di kediamannya, Rabu (18/11/2015) malam.

Pernyataan Akbar tersebut menanggapi perubahan nama Koalisi Indonesia Hebat menjadi Koalisi Partai Politik Pendukung Pemerintah (KP3).

Akbar mengatakan, dengan tetap berada di luar pemerintahan, Golkar dapat menjadi kekuatan penyeimbang.

"Dalam konteks pembangunan politik, kita harus tetap menghormati kekuatan penyeimbang," ujarnya.

Menurut Akbar, sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia membutuhkan proses pengawasan yang ketat.

Oleh sebab itu, diperlukan kekuatan penyeimbang untuk menjaga check and balances atas sistem yang berjalan.

Lebih jauh, Akbar tak mengetahui secara pasti alasan PAN yang secara tiba-tiba bermanuver mendukung pemerintah.

Di sisi lain, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan PAN tak keluar dari Koalisi Merah Putih.

"Tapi kalau ada orang ujug-ujug yang tadinya ada di luar tapi masuk ke dalam, kita juga tidak bisa larang, selama pemerintah menerima yang bersangkutan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com