Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Siapa "The Real President"?

Kompas.com - 04/11/2015, 12:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyarankan Presiden Joko Widodo memilih menteri yang patuh terhadap perintah Presiden jika hendak melakukan reshuffle jilid II. Menurut dia, selama ini, sejumlah menteri berjalan sendiri-sendiri.

"Jangan sampai membuat kita bertanya-tanya, siapa the real president?" kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Fadli pun mengaku pernah merasakan sendiri bagaimana Presiden tidak bisa memegang kontrol terhadap sejumlah menterinya. Saat sidang tahunan di DPR pada 14 Agustus lalu, ia mengaku sempat bertanya mengenai rencana pembelian Airbus A350 oleh Garuda Indonesia yang menimbulkan perbedaan pandangan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang baru saja dilantik. Namun, Presiden tidak mengetahui hal itu.

"Seperti tidak solid pemerintahan ini. 'Konduktornya tidak mampu buat satu musik yang harmoni'. Menteri-menteri saling sikat dan sikut seperti kabinet pasar malam," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Menurut Fadli, ketidakharmonisan tersebut masih berlangsung sampai sekarang. Indikasi bahwa sejumlah menteri masih berjalan sendiri, kata dia, terlihat dari pernyataan Jokowi saat memimpin rapat kabinet, Senin (2/11/2015) lalu.

Saat itu, Jokowi mengingatkan menteri-menterinya untuk tidak membuat keputusan sendiri di luar forum rapat.

"Jadi, sekali lagi, saya katakan, jangan sampai Presiden itu didikte oleh menteri-menteri," kata Fadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com