Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kurang Piawai Kelola Konflik Kepentingan

Kompas.com - 20/10/2015, 09:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menilai, Presiden Joko Widodo kurang tajam dalam mengelola konflik kepentingan. Hal itu terlihat saat konflik antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kemampuan mengelola konflik kepentingan di dalam kelompoknya perlu dipertajam. Ya mudah-mudahan waktu mengasahnya akan lebih baik," ujar Fickar kepada Kompas.com, menanggapi satu tahun pemerintahan Jokowi-Kalla, Selasa (20/10/2015).

Jokowi, kata dia, kurang tegas dalam hal penyelesaian konflik KPK-Polri. Hal itu terlihat dari tidak adanya langkah tegas yang diambil Jokowi untuk menghentikan pengusutan kasus-kasus sejumlah komisioner KPK serta pegiat antikorupsi lainnya.

Meski telah membentuk Tim 9 untuk menyelesaikan konflik KPK-Polri, hingga saat ini tim tidak merekomendasikan apapun terkait perkara sejumlah komisioner KPK serta pegiat antikorupsi. Kasus mereka terus berlanjut.

Hal ini memunculkan kesan pemerintah turut serta dalam pelemahan KPK. Apalagi, ditambah dengan munculnya rencana pembubaran KPK secara sistemik melalui perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang tiba-tiba muncul dan dibahas di DPR.

"Seharusnya, meskipun Presiden dicalonkan dari partai dan koalisinya, dia tetap harus tegas dan tidak kompromi terhadap semua yang berpihak pada kejahatan korupsi. Ingat, merekalah yang sesungguhnya memiskinkan negara," lanjut Fickar.

Ia berharap Jokowi mengeluarkan pernyataan tegas dan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada penegakan hukum yang profesional, tanpa pandang bulu, dan transparan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com