Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Gelar Kirab Menyambut Penetapan Hari Santri Nasional

Kompas.com - 19/10/2015, 19:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar kirab resolusi jihad dalam menyambut penetapan hari santri nasional. Kegiatan kirab yang berlangsung pada 18-22 Oktober 2015, akan dimulai di Surabaya, dan akan berakhir di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

"Dalam kirab ini, kita mulai berkumpul di Tugu Pahlawan Surabaya, dan akan terus bergerak menuju Tugu Proklamasi, Jakarta, yang akan melewati 30 kabupaten/kota," ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015).

Kirab dimulai dengan kegiatan jalan sehat menggunakan sarung yang diikuti sekitar 5 ribu warga NU di Surabaya. Dalam kirab ini, para pengurus NU mengunjungi para kyai, seperti Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Maimun Zubair.

Acara juga akan dirangkai dengan kegiatan pemberian bantuan sosial, donor darah, bazar, dan pawai para santri. Pada Senin malam, iring-iringan kirab akan berakhir di Masjid Demak.

Sementara, esok paginya, iring-iringan akan berangkat menuju Semarang, dan dijadwalkan disambut oleh Gubernur Jawa Tengah. Kemudian, rombongan kirab akan menuju Kendal, Pekalongan dan berakhir di Pondok Pesantren Buntet.

Pada hari terakhir, yaitu Kamis (22/10/2015), iring-iringan diperkirakan akan sampai di Karawang dan Bekasi. Setelah itu, para peserta kirab akan menuju Tugu Proklamasi, di Menteng, Jakarta Pusat. Adapun kegiatan kirab akan berakhir pada hari yang sama di Masjid Istiqlal.

Kementerian Agama mengadakan peresmian hari santri nasional yang akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Acara akan ditutup dengan doa bersama dan penetapan hari santri," kata Helmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com