Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Sewa Dua Pesawat Rusia untuk Padamkan Kebakaran Hutan

Kompas.com - 16/10/2015, 14:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan menyewa dua pesawat scoping dari Rusia untuk memadamkan kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pesawat Rusia ini bisa membawa 12 ton air.

"Kita berharap Senin atau Selasa sudah mulai beroperasi," kata Luhut seusai membahas masalah kabut asap bersama pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F Moloek, serta sejumlah anggota DPR dari komisi terkait.

Luhut berharap, dua pesawat sewaan itu bisa meminimalkan wilayah terdampak kebakaran lahan. (Baca: Luhut: Masih Ada 1.005 Titik Api, Kondisi Kabut Asap Memburuk)

Penyewaan pesawat itu dilakukan karena bantuan pesawat yang diberikan Australia untuk proses pemadaman kebakaran hutan akan segera ditarik. (Baca: Ini Alasan Pemerintah Tak Tetapkan Musibah Asap sebagai Bencana Nasional)

"Australia juga dilanda kebakaran lahan sehingga Australia menyiapkan pesawatnya hanya terbatas sampai minggu depan," ucap Luhut.

Luhut memastikan, titik api kini sudah jauh berkurang. Jarak pandang pun sudah membaik. (Baca: Di Depan Tiga Menteri, Ketua DPR Telepon Korban Asap di Palembang)

Dia optimistis masalah asap ini dapat selesai dalam waktu tiga sampai empat minggu ke depan. (Baca: PM Najib: Presiden Jokowi Malu gara-gara Asap)

"Pemerintah memahami masalah sekarang dan mengambil langkah bertahap dan berlanjut," ucap mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.

Kompas Video Menamatkan Drama Kabut Asap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com