Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Wagub Sumatera Utara Terkait Suap PTUN Medan

Kompas.com - 12/10/2015, 11:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan. Ia diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho (GPN).

"Wakil Gubernur Sumut diperiksa sebagai saksi GPN," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyul Andriati, Senin (12/10/2015).

Erry tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.30 WIB. Ia langsung masuk ke ruang tunggu Gedung KPK tanpa memberi penjelasan mengenai kedatangannya.

TRIBUNNEWS / HERUDIN Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi keluar dari kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, usai diperiksa penyidik, Senin (12/10/2015).

Pemeriksaan Erry diduga untuk mengonfirmasi pertemuan Erry dengan Gatot dan petinggi Partai Nasdem di Kantor DPP Nasdem, Jakarta. Pertemuan itu diinisiasi oleh pengacara Otto Cornelis Kaligis selaku Ketua Mahkamah Partai Nasdem saat itu untuk mengislahkan Gatot dan Erry yang sempat berselisih.

KPK menduga pertemuan tersebut untuk "mengamankan" kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial yang ditangani kejaksaan.

KPK juga telah memeriksa Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella sebagai saksi dalam kasus ini.

TRIBUNNEWS / HERUDIN Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi keluar dari kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, usai diperiksa penyidik, Senin (12/10/2015).

Sementara itu, Kaligis yang juga hadir di Kantor Nasdem menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanya untuk proses islah Gatot dan Erry. Ia mengaku kaget saat muncul nama Patrice dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dikaitkan dalam kasusnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com