"Perbedaan itu rahmat dan hak warga negara dalam menyakini sebuah keyakinan agama. Kita wajib hormati dan junjung tinggi," kata Nusron Wahid, Selasa (22/9/2015).
Nusron mengatakan, Banser harus bahu membahu dengan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dalam rangka mensukseskan pelaksanaan hari raya Idul Adha tahun ini.
Perbedaan penetapan Idul Adha antara Muhammadiyah dan pemerintah harus disikapi dengan saling menghormati dan menghargai.
Muhammadiyah menetapkan 23 September sebagai pelaksanaan Shalat Idul Adha di tahun 1436 Hijriah, sementara pemerintah tanggal 24 September.
"Ansor sudah perintahkan Banser untuk bahu membahu dengan KOKAM Pemuda Muhammadiyah. Ini sikap untuk memghormati dan mengamankan Sholat Idul Adha warga Muhammadiyah," ujarnya.
Nusron mengatakan, perbedaan dalam menetapkan tanggal pelaksanaan Idul Adha, maupun Idul Fitri adalah suatu keniscayaan mengingat metode yang dipakai berbeda.
Dan dari perbedaan metode itu, yakni metode Hisab yang digunakan Muhammadiyah maupun NU yang metodenya sama dengan yang digunakan oleh pemerintah yakni Ru'yah, sama-sama diyakini kebenarannya. Untuk itu, dalam menyikapi perbedaan itu harus saling menghormati dan menghargai.
"Kalau perbedaan ini disikapi secara tenang sebagai hal yang biasa saja, tentu rakyat juga tenang menjalaninya. Makanya, kami di Ansor ingin menunjukkan bahwa perbedaan ini bukanlah masalah, kita tetap bahu-membahu dan saling menghormati," ujarnya.
Dia berharap semua pihak, khususnya para ulama bisa melihat secara jernih perbedaan ini. Tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi dengan saling memojokkan yang akan memancing reaksi di kalangan warga.
"Bahkan, bagi warga juga bisa mendapat hikmahnya secara langsung dari sikap saling menghormati ini. Karena para warga bisa ikut mendapatkan berkah kurban baik di hari tanggal 23 September maupun di hari tanggal 24 September," ucap dia.
Jadi, lanjut Nusron, tuntutan dan kewajiban untuk saling menghargai dan menghormati inilah yang harus ditunjukkan oleh warga muslim.
Tak hanya perbedaan di internal umat Islam, untuk perbedaan antar umat beragama juga sesuai konstitusi dijamin dan dilindungi sehingga menyikapinya harus dengan sikap saling menghormati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.