Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pertimbangkan Tawaran Bantuan Singapura untuk Atasi Bencana Asap

Kompas.com - 15/09/2015, 14:22 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah RI mempertimbangkan untuk menerima bantuan dari Pemerintah Singapura dalam menangani kebakaran lahan di Sumatera. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar penanganan kabut asap terkait kebakaran lahan di Sumatera dipercepat.

"Itu (bantuan Singapura) dipertimbangkan," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Hari ini, Wapres menggelar pertemuan dengan Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki terkait penanganan asap. Dalam pertemuan itu, Wapres menekankan agar pihak berwenang terus aktif bergerak menangani masalah ini. Setneg dan Kepala Staf Kepresidenan diminta terus memonitor pergerakan di lapangan. (Foto: Kabut Asap di Malaysia dari Indonesia)

"Kami di Staf Kepresidenan dan Setneg memonitor dan menerima laporan dari berbagai kementerian bagaimana mempercepat asap ini, TNI, Polri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga BNPB dan lembaga-lembaga lain, lalu data yang kita peroleh dari Lapan juga menjadi bagian penting untuk penanganan asap ini," kata Teten.

Sejauh ini, menurut dia, pemerintah belum menetapkan kabut kabut asap ini sebagai bencana nasional. Pemerintah mengutamakan bagaimana penyelesaian masalah kabut asap ini secara cepat. (Baca: Lewat Facebook, SBY Bicara soal Kabut Asap untuk Jokowi)

Pemerintah Singapura sebelumnya menawarkan pesawat dan helikopter mereka untuk membantu pemadaman kebakaran lahan di Sumatera. Warga Singapura berharap kebakaran yang menyebabkan kabut asap di negara mereka bisa segera teratasi. Pesawat yang akan dikirim adalah Hercules C-130s.

Singapura juga menawarkan helikopter untuk mengangkut air penyiram lahan yang terbakar. Namun, tidak disebutkan kapan pesawat dan helikopter itu akan beroperasi di Indonesia.

Singapura berkepentingan agar kebakaran lahan dan hutan di Sumatera segera padam. Sebab, negara itu menjadi salah satu daerah yang terdampak kabut asap akibat kebakaran lahan di Sumatera.

Beberapa hari terakhir, udara Singapura dikategorikan tidak sehat. Indeks satuan pencemar udara (ISPU) selalu lebih dari 100. Bahkan, ISPU pada Jumat siang lebih dari 120. Udara tergolong sehat jika ISPU di bawah 100.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com